Print this page

Pertamina Didemo Driver Tangki, Dianggap Tak Manusiawi

Pertamina Didemo Driver Tangki, Dianggap Tak Manusiawi

detakbanten.com Cilegon - Puluhan karyawan PT Garda Utama Nasional yang bekerja di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Pertamina Patra Niaga Gerem, Kota Cilegon yang bekerja di Pertamina Gerem melakukan aksi unjuk rasa di pinggir jalan seberang Pertamina Gerem, Selasa (22/12/2020).

Hasil pantauan dilokasi, puluhan karyawan melakukan aksi di pinggir jalan tepatnya di tikungan Gerem di Jalan Raya Merak. Diketahui puluhan karyawan yang bekerja sebagai driver tangki bahan bakar minyak (BBM) di Pertamina tersebut membawa poster kritikan terhadap manajemen Pertamina.

Ketua Serikat Buruh Migas Cilegon Adi Ardian menuturkan, pihaknya melakukan aksi demo tersebut dengan membawa enam tuntutan. Yang pertama yaitu tuntutan atas kecelakaan dua awak tangki justru diblokir. Kemudian kedua, pemutusan hubungan kerja (PHK) sepihak. Ketiga, hak kompensasi shift yang tidak dibayarkan selama tiga tahun terakhir. 

Lebih lanjut Adi mengatakan tuntutan yang keempat, yaitu ekstra puding yang seharusnya diberikan kepada pekerja yang bekerja melebihi pukul 00.00 WIB tidak diberikan. Kelima, yaitu pemotongan upah Rp 180 ribu per hari ketika tidak bekerja. Keenam, yaitu Kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang salah alamat. "Ada BPJS anggota kita salah semua alamatnya di Bogor, ada klinik yang bisa menerima dan ada yang menolak," tuturnya.

Kemudian Adi menjelaskan, permasalahan karyawan tersebut telah disampaikan ke manajamen Pertamina sejak September 2020 lalu. Namun tidak ada jawaban sama sekali dari manajemen Pertamina. Bahkan, pihaknya telah melakukan surat somasi dan permohonan perundingan bipartid tidak ada tanggapan. "Delegasi karyawan saat akan berunding tidak diterima," ungkapnya.

Kata Adi, pada 16 Desember 2020, pihaknya kembali menyurati manajemen Pertamina agar enam tuntutan karyawan dikabulkan. Namun, hingga 18 Desember 2020 belum ada tanggapan, sehingga terjadilah aksi kemarin. "Manajamen tidak kooperatif karena tidak menemui kita," ujarnya.

Menurut dia padahal driver tangki Pertamina merupakan ujung tombak perusahaan BUMN untuk distribusi BBM ke pelosok daerah di Banten. "Ini kita tadi tidak bisa masuk ke kawasan Pertamina karena dilarang polisi dengan alasan masih pandemi Covid-19. Makanya kita aksi di seberang jalan. Ke depan kita akan melalukan aksi lagi dengan menerapkan protokol kesehatan," pungkasnya. 

Sementara itu, Humas Pertamina Ogy Jayaputra mengatakan, saat ini pihaknya akan melakukan komunikasi dengan Terminal Manajer Pertamina Gerem. "Kita belum bisa menyampaikan pernyataan. Kita mau minta info dulu ke Terminal Manajer Gerem, karena saya di Jakarta," tandasnya. (man)