Print this page

OMS Kota Cilegon Lakukan Deklarasi Pembentukan Fopkia

OMS Kota Cilegon Lakukan Deklarasi Pembentukan Fopkia

detakserang.com- CILEGON, Hari ini Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) se-kota Cilegon melakukan penandatanganan komitmen untuk menekan angka kematian ibu dan Bayi di Kota Cilegon dengan mendeklarasikan pembentukan Forum Peduli Kesehatan Ibu dan Anak (Fopkia) Kota Cilegon, di aula DPRD Cilegon, Kamis (5/6).

Wakil Walikota Cilegon Edi Ariadi mengatakan bahwa angka kematian ibu dan anak di cilegon masih tinggi, untuk menekan angka ematian tersebut di perlukan keterlibatan semua masyarakat. " Tidak hanya masyarakat tapi lintas sektor juga harus di libatkan, di mana sekarang kan banyak masyarakat di cilegon nikah muda, jadi harus ada pengetahuan dan pendidikan tentang nikah di usia subur,"ujar edi.

Sementara Governence Officer Expanding Maternal and Neonatal Survival (EMAS-USAID) Banten Zulkifli M mengatakan bahwa jumlah kematian ibu dan bayi baru lahir di Kota Cilegon memang tidak terlalu signifikan mempengaruhi angka kemaian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) di Provinsi Banten. Namun jika di lihat dari proporsi jumlah penduduk dan kematian ibu/bayi baru lahir maka Kota Cilegon merupakan yang tertinggi di provinsi Banten.

"Keputusan Kota Cilegon yang di motori oleh tim dari Dinas Kesehatan (Dinkes) dab Bappeda Kota Cilegon untuk melakukan penguatan pelayanan kegawatdaruratan ibu dan bayi baru lahir serta membenahi system rujukan dan jejaring sangatlah tepat, ini sejalan dengan program pemerintah dalam upaya pencapaian target MDGS 2015, khususnya tujuan 4 dan 5 yaitu untuk mengurangi angka kematian anak dan untuk meningkatkan kesehatan ibu,"jelas Zulkifli.

Perlu di ketahui, program EMAS adalah program bantuan teknis kerja sama antara pemerintah Republik Indonesia (RI) dengan USAID, yang bertujuan untuk membantu pemerintah RI dalam upaya mempercepat penurunan kematian ibu dan bayi baru lahir, khususnya di 6 provinsi yang berkontribusi terbesar terhadap AKI dan AKB di indonesia.