Print this page

Manfaatkan Limbah Industri, Pemkot Cilegon Bisa Hemat Anggaran 

Penandatanganan kesepakatan bersama yang dilaksanakan di Ruang Rapat Walikota tersebut, dihadiri oleh Direktur Produksi PT KP, Lee Sang Ho, serta Direktur Pengembangan Teknologi dan Bisnis PT KP, Wahyu Wirawan, Jumat (17/7). Penandatanganan kesepakatan bersama yang dilaksanakan di Ruang Rapat Walikota tersebut, dihadiri oleh Direktur Produksi PT KP, Lee Sang Ho, serta Direktur Pengembangan Teknologi dan Bisnis PT KP, Wahyu Wirawan, Jumat (17/7).
detakbanten.com CILEGON - Pemkot Cilegon tandatangani kesepakatan bersama dengan PT Krakatau Posco (KP) dalam pemanfaatan slag untuk pembangunan.
 
Slag yang telah melalui proses daur ulang menjadi produk agregat tersebut akan dimanfaatkan untuk pembangunan infrastruktur konstruksi jalan sesuai dengan SNI yang berlaku.
 
Dalam penandatanganan kesepakatan bersama yang dilaksanakan di Ruang Rapat Walikota tersebut, dihadiri oleh Direktur Produksi PT KP, Lee Sang Ho, serta Direktur Pengembangan Teknologi dan Bisnis PT KP, Wahyu Wirawan, Jumat (17/7).
 
Walikota Cilegon, Edi Ariadi mengatakan, sebagai salah satu kebijakan pemerintah dalam mengurangi substitusi impor, yakni dengan memanfaatkan lokal konten, salah satunya pemanfaatan limbah dari industri yang ada di Kota Cilegon.
 
“Kalau memang ini bisa menjadi satu bahan yang mengefisienkan pembangunan, biaya terutama, saya kira Pemerintah Kota menyambut baik,” kata Edi.
 
Selain pemanfaatan slag agregat produksi baja PT KP, jelas Edi, Pemkot Cilegon juga telah melakukan kerjasama serupa dengan industri penghasil nikel.
 
“Kita tidak hanya dengan (Krakatau) Posco yah, kita juga udah dengan Growth Indonesia, Indoferro, jadi dia memproduksi juga nikel,” ujarnya.
 
Edi berharap, industri di Kota Cilegon dapat melakukan hal serupa dalam pemanfaatan slag agregat untuk pembangunan infrastruktur jalan di Kota Cilegon.
 
“Jadi memang pemerintah membuka sebetulnya, untuk bisa dimanfaatkan limbah-limbah itu untuk menjadi salah satu agregat untuk infrastruktur,” tuturnya.
 
Sementara itu, Direktur Pengembangan Teknologi dan Bisnis PT KP, Wahyu Wirawan mengatakan, kesepakatan tersebut sebagai langkah awal dalam peningkatan kerjasama pemanfaatan slag agregat industri untuk pembangunan.
 
“Intinya kan itu untuk menunjukkan bahwa pemanfaatan slag ke dalam infrastruktur itu sudah mulai berjalan. Pak wali sudah sampaikan tadi, tempat lain sudah memanfaatkan slag, jadi memang akses-akses dari industri sudah bisa diserap dalam pembangunan,” tuturnya.
 
Wahyu juga mengatakan, dengan pemanfaatan slag agregat untuk pembangunan infrastruktur jalan, pemerintah dapat menghemat anggaran hingga 20 persen.
 
Selain itu, kata Wahyu, berdasarkan hasil penelitian, slag agregat lebih memiliki ketahanan dibanding agregat alam.
 
“Jadi kira-kira bisa efisiensi 20 persen, itu perkiraan. Kalau usia, menurut penelitian jauh lebih lama kekuatannya, dari sisi kekuatan lebih lama. Jadi secara umum sudah sangat biasa digunakan di dunia,” tandasnya.