Print this page

Kunjungi Dua Pabrik Gula Rafinasi, Mendag Pastikan Stok Gula Aman Jelang Ramadan

Menteri Perdagangan Agus Suparmanto saat memberikan keterangan pers di gudang gula PT SUJ, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon Menteri Perdagangan Agus Suparmanto saat memberikan keterangan pers di gudang gula PT SUJ, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon

detakbanten.com Cilegon - Guna memastikan ketersediaan stok gula konsumsi jelang Ramadan, Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto mengunjungi dua pabrik gula rafinasi di Banten. Tidak hanya memaksimalkan produksi para pengrajin gula, mendag juga memerintahkan pabrik-pabrik gula rafinasi untuk memproduksi gula konsumsi secara massal. 

Mendag mengatakan, program stabilitas harga gula jelang ramadan cukup mendesak. Oleh karena itu, melalui Surat Penugasan No. 298/M-DAG/SD/3/2020, ia memerintahkan 10 pabrik gula rafinasi di Indonesia untuk memproduksi gula konsumsi.

“Melalui surat penugasan ini, 10 produsen gula ini kami minta untuk memproduksi gula konsumsi. Kami targetkan 250 ribu ton hingga 20 hari ke depan. Dua pabrik diantaranya adalah PT SUJ dan PT Angel Product,” katanya, saat konferensi pers di PT Sentra Usahatama Jaya (SUJ) pada Kamis (9/4) lalu.

Dalam kunjungannya Mendag didampingi Ketua Komisi VI DPR RI Faisol Riza, Wakil Kabareskrim Brigjen Pol Wahyu Hadiningrat, serta Tim Satgas Pangan Mabes Polri Kombes Pol Didik Sugiharto. Rombongan melakukan peninjauan ketersediaan stok gula di PT SUJ dan PT Angel Product.

“Saya sudah tugaskan PT Angle Product untuk memproduksi 10 ribu ton gula konsumsi, sementara PT SUJ 20 ribu ton,” imbuhnya.

Selain meninjau ketersediaan stok gula, mendag juga mengaku telah mengecek daftar pendistribusian gula konsumsi di dua pabrik tersebut. Mendag mengaku ingin memastikan jika harga gula hingga tingkat pengecer sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET).

“Kami begini karena ingin segera menstabilkan harga, juga menghentikan kelangkaan. Kami juga ingin pastikan agar harga gula di pasaran Rp 12.500 per kilogram,” tuturnya.

Guna menjaga stabilitas harga gula konsumsi, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Tim Satgas Pangan. Ini agar pasokan-pasokan sejumlah bahan pangan, terutama gula konsumsi yang sempat melonjak dipasaran tetap aman.

“Pendistribusiannya juga akan kami kawal, mulai retail-retail kecil hingga pasar tradisional. Mudah-mudahan lancar, hanya memang pengirimannya memerlukan waktu,” ucapnya.

Ditempat yang sama, Satgas Pangan Mabes Polri Kombes Pol Didik Sugiharto menuturkan, lonjakan harga gula konsumsi yang sempat terjadi dipasaran, terjadi karena rantai distribusi gula terlalu panjang. Ini dimulai dari produsen hingga ke tingkat konsumen.

“Hasil analisa kami, kemarin itu terjadi rantai panjang pendistribusian. Dimulai dari produsen, lalu ke distributor satu, distributor dua, distributor tiga dan seterusnya. Setelah itu, barulah ke konsumen. Ini yang membuat di beberapa daerah terjadi kenaikan harga, ada yang Rp 18.000, Rp 20.000," tandasnya. (man)