Print this page

Dinilai Memberatkan, Penumpang Keluhan Test Genose di Pelabuhan Merak

Dinilai Memberatkan, Penumpang Keluhan Test Genose di Pelabuhan Merak

detakbanten.com Cilegon - Pelabuhan Merak memperketat penyeberangan jelang pelarangan mudik yang akan diberlakukan pemerintah. Selain itu para penumpang diwajibkan
dengan test Antigen dan test GeNose.

PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Cabang Merak bekerjasam dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Banten melakukan pemeriksaan tes genose covid-19 di Pelabuhan Merak sejak 24 April 2021. Seluruh penumpang pejalan kaki maupun dalam kendaraan yang hendak menyeberang dari Pelabuhan Merak ke Bakauheni wajib melalui tahapan pemeriksaan tes genose covid-19 dan Antigen.

Terpampang tulisan harga untuk test GeNose sebesar Rp 40 ribu, sementara untuk Antigen tidak ada tulisan berapa calon penumpang Kapal harus mengeluarkan kocek. Hal itu dikeluhkan juga oleh beberapa penumpang yang hendak menyeberang ke Sumatera.

Pantauan di lapangan terlihat tidak ada aktifitas sama sekali pada loket test GeNose maupun loket Antigen. Petugas test sedang menunggu penumpang yang akan menyeberang. Masyarakat, sebelum melakukan pembelian tiket diwajibkan untuk melakukan test terlebih dahulu.

Berdasarkan informasi, sejak dibukanya test GeNos sendiri sampai dengan saat ini sudah melayani kurang lebih 600 penumpang pejalan kaki, test GeNose sendiri diperuntukan hanya untuk pejalan kaki saat hendak membeli tiket, lama test GeNose sendiri berkisar antara 5-10 menit, hasil pun sudah langsung bisa didapatkan oleh penumpang.

Salah seorang penumpang bernama Mas Juliano mengeluhkan hal itu, dirinya sudah membawa bukti hasil rapid test untuk menyeberang, namun harus kembali dilakukan test GeNose.

"Iya bayar mas, sebesar Rp 40 ribu, sementara harga tiket sendiri lebih murah yaitu Rp 25 ribu dibandingkan harga test itu," katanya saat ditemui di Pelabuhan Merak, Kamis (29/4/2021).

Dikatakan Mas Julianto, dirinya hendak pulang dari Cikande ke Lampung Tengah, namun dirinya harus mengeluarkan uang tambahan untuk melakukan test GeNose di Pelabuhan Merak.

"Pasti nambah bebas mas, kalau misalkan ada, engga masalah ini kan lagi engga ada, apalagi kondisinya seperti ini sedang susah ekonomi," tuturnya.

Julianto mengatakan dirinya pulang ke kampung halaman bukan untuk menghindari larangan mudik yang akan diberlakukan pemerintah pada tanggal 6 Mei mendatang, melainkan karena kerjaannya sudah rampung.

"Engga juga sih mas, kerjaan saya kan kebetulan udah kelar juga, makanya saya buru-buru pulang," tandasnya.

Terpisah, Kepala KKP Banten Sedya Dwisangka mengatakan, tujuan genose covid-19 sebagai screening Covid-19. Jika negatif diperbolehkan menyeberang dan jika positif akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

"Itu yang menjalankan genose covid-19 dari ASDP. Kita sifatnya hanya validasi saja, jika positif kita stop, jika negatif silakan menyeberang," terangnya.

Diketahui pengetatan perjalanan telah diatur oleh Satgas Covid-19, kata Sedya, Ia akan menjalankan instruksi tersebut. "Pembelian tiket wajib menyertakan hasil tes covid-19," tandasnya. (man)