Print this page

Diguyur Investasi Rp 1,8 Triliun, Helldy Minta PT MFI Serap Tenaga Kerja Lokal

Diguyur Investasi Rp 1,8 Triliun, Helldy Minta PT MFI Serap Tenaga Kerja Lokal

detakbanten.com Cilegon - Kota Cilegon kembali diguyur investasi eksisting pabrik kimia senilai Rp 1,8 triliun. Investasi tersebut datang dari PT Mitsubishi Pet Film Indonesia (MFI). Pabrik tersebut melakukan ekspansi bisnis dengan melakukan pembangunan pabrik baru di Kelurahan Gerem, Kecamatan Grogol, Kota Cilegon.

Walikota Cilegon Helldy Agustian turut menghadiri
Topping of ceremony proyek PT MFI yang dilakukan di kawasan pabrik PT MFI sekaligus meninjau proyek tersebut, Kamis (8/4/2021).

Administrasi Manajer PT MFI Adi Suryadinata memaparkan dalam tahap konstruksi, pihaknya membutuhkan sekitar 5.000 tenaga kerja. Saat ini, kata dia sekitar 50 persennya merupakan warga Kota Cilegon.

"Saat sudah produksi nanti tenaga kerjanya berkurang. Hanya sekitar 500 orang saja yang bekerja karena perusahaan kita high technology yang tidak membutuhkan tenaga kerja begitu banyak," katanya kepada awak media saat ditemui dilokasi usai Topping of ceremony proyek PT MFI, Kamis, (8/4/2021).

Kemudian kata Adi, terkait dengan permintaan Walikota Cilegon agar mempekerjakan lebih dari 50 persen warga lokal, pihaknya akan berkomunikasi dengan Disnaker Kota Cilegon untuk kebutuhan tenaga kerjanya.

"Kami berterima kasih karena Pemkot Cilegon sangat support dalam investasi ini. Bahkan, apalagi ini masih masa pandemi Covid-19, sangat jarang perusahaan yang melakukan penambahan investasi," pungkasnya.

Sementara itu, Walikota Cilegon Helldy Agustian mengatakan bahwa perluasan pabrik PT MFI sudah dilakukan sejak 2020 lalu. Dalam perluasan pabrik, PT MFI melakukan investasi sebesar Rp 1,8 triliun.

"Kita support investasi baru maupun eksisting. Ini PT MFI sudah sejak 1995, lagi ada perluasan," kata Helldy ditemui di Kawasan Pabrik PT MFI.

Ketua DPW Partai Berkarya Provinsi Banten ini berharap, dengan adanya tambahan investasi, banyak tenaga kerja lokal yang terserap. Saat tahapan konstruksi maupun produksi, diharap pekerjanya mayoritas adalah tenaga kerja asal Cilegon.

"PT MFI sudah mempekerjakan 50 persen warga lokal. Kami mintanya lebih dari 50 persen, nanti akan dibicarakan lagi, agar semakin banyak warga yang nganggur bisa kerja. Saya minta jangan cuma 50 persen, tapi bisa lebih dari itu," tuturnya.

Helldy juga berharap industri juga mempunyai peran dalam mengatasi masalah pengangguran di Kota Cilegon. Pihaknya telah meminta PT MFI agar berkomunikasi dengan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Cilegon dalam rekrutmen tenaga kerja.

"Selain tenaga kerja orang lokal, kami juga minta CSR (Coorporate Social Responsibility) untuk warga sekitar. Kehadiaran industri ini berdampak positif bagi Kota Cilegon," tandasnya. (man)