"Untuk Kota Cilegon memang benar menjadi peringkat Ketiga tertinggi setelah Kota Tangerang dan Kota Serang. Dari data kami, kasus meninggal dunia yang positif AIDS sebanyak 8 kasus pada 2013 dan 4 kasus pada 2014, kalau dari data 2005 hingga tahun ini sudah tercatat yang meninggal dunia mencapai 75 orang" Ungkap Ariadna, Kepala Dinas Kesehatan Kota Cilegon yang ditemui wartawan di ruang kerjanya, Kamis (5/6).
Ariadna mengatakan bahwa tren penderita HIV dan AIDS dari tahun ketahun mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan dan didominasi oleh perilaku penderita yang melakukan kerap melakukan hubungan seks bebas.
"Penyebab dari penyakit HIV AIDS itu sendiri salah satunya yang disebabkan karena perilaku hubungan seks tidak aman, dan itu yang terbanyak ditemukan dalam kasus ini." Ungkapnya.
Sementara itu, masih lanjut Ariadna, tren penderita HIV dan AIDS yang disebabkan oleh pemakaian narkoba jenis suntik malah mengalami penurunan.
"Berbeda dengan penyebab hubungan seks, tren untuk penyebab AIDS lewat pemakaian narkoba dengan jarum suntik malah menurun" Ungkapnya.
Ia mnejelaskan bahwa kebanyakan dari penderita yang rentan mengidap penyakit mematikan tersebut berada pada usia-usia seseorang yang masuk dalam kategori usia produktif.
"Kategori umur penderita hIV AIDS berada di usia 24 - 39 tahun, itu yang paling banyak di usia produktif, dari analisa kalau untuk tingakat sekolah sudah masuk Tingkat SMP, kemudian 5-10 kemudian baru menderita Aids" Ungkapnya.
Sementara itu, ditempat yang sama, Retno Indarwati, Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Cilegon menambahkan untuk menekan angka penderita HIV, Dinkes Cilegon melaksanakan mobile VCT (Voluntary Counseling and Testing) atau biasa disebut dengan layanan KTS (Konseling dan Tes HIV Sukarela). Program tersebut dilaksanakan secara berkala dilokasi-lokasi yang dinilai beresiko menjadi tempat penyebaran HIV.
"Kami secara berkala melakukan rapid test di tempat-tempat hiburan atau titik-titik yang beresiko menjadi tempat penyebaran HIV," katanya.
Retno menjelaskan, penderita HIV/AIDS dapat mengakses pengobatan di RSKM, RSUD Cilegon, dan RS Kurnia. Selain itu, 8 Puskesmas yang tersebar di Cilegon juga telah melayani pemeriksaan HIV.