"Saya lahiran caesar, dan harus membayar 9 juta rupiah, sebelumnya saya sudah bayar 2,5 juta rupiah, karena tidak mampu membayar, anak saya dipisahkan dari saya. Anak saya tidur diruangan bayi sedangkan saya di suruh perawat klinik tidur di luar klinik sampai tiga hari saya tidur di lantai dan saya di izinkan melihat anak saya hanya waktu menyusui saja," Ungkapnya, Kamis (15/5).
Helen menceritakan bahwa karena tidak memiliki biaya yang cukup, pada tanggal 21 april, dirinya nekat membawa anaknya kabur saat menyusui anaknya di ruang bayi.
"Sekitar jam 03.00 wib subuh saya nekat membawa anak saya kabur, dan saya terus dikejar-kejar dan di telpon oleh pihak klinik, bahkan pihak klinik mengatakan ibu boleh saja cari uang tapi anak ibu tetap di tinggal disini," terangnya.
Karena kebingungan harus mengadu kemana, masih kata Helen, dirinya mendatangi Mapolres Cilegon untuk meminta perlindungan untuk mencari keamanan bagi dirinya.
"Karena saya sudah pusing mau kemana lagi saya ke kantor Polisi saja," Ucapnya.
Ketika ditanya detakserang.com tentang keberadaan suaminya, Helen mengatakan bahwa dirinya dibiarkan begitu saja, ditinggal pergi oleh Ade Hariadi, suami sirihnya setelah dirinya telah mengandung bayi buah cinta mereka.
"Awalnya suami saya mau bayar 2,5 juta, setelah itu suami saya menghilang, saya sudah cari terus tapi tidak tahu entah kemana menghilangnya," Jelasnya.
Sementara itu, hingga saat ini kasus tersebut masih ditangani unit PPA Polres Cilegon, hingga saat ini bayi perempuan beserta orang tuanya masih berada di Mapolres untuk dimintai keterangan, dan pihak klinik kasih insani belum dapat di konfirmasi.