Print this page

Warga Ancam Polisikan PT. KS Posco

Spanduk Keras yang di pasang oleh warga untuk PT POSCO Spanduk Keras yang di pasang oleh warga untuk PT POSCO

detakserang.com - CILEGON, Puluhan Spanduk bertuliskan selamat datang di kawasan berdebu PT. KS Posco terbentang disepanjang Jalan Raya Anyer tepat di Depan Lingkungan Cigading, Kelurahan Tegal Ratu, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon, Minggu (6/4).

Pemasangan spanduk oleh warga setempat ini sebagai bentuk reaksi keras dan kekecewaan kepada Perusahaan Baja Mega Proyek ini yang mengindahkan janji untuk menyelesaikan permasalahan pencemaran serbuk besi yang menimpa warga bulan maret lalu. Lantaran tak terima, warga memasang spanduk dengan menyiratkan tulisan bahwa Serbuk besi yang dicemari PT. Posco dinilai sebagai dalang yang dapat mengakibatkan kematian secara jangka panjang kepada warga sekitar.

Bahkan mereka pun mengancam akan mempolisikan PT. Posco karena melakukan kejahatan kemanusiaan dengan mengabaikan hak-hak hidup warga setempat.

Hal ini benar disampaikan oleh Muchlis, salah seorang tokoh masayarakat setempat yang turut memasang spanduk bersama warga lainnya. Muchlis mengatakan bahwa pemasangan ini sebagai bentuk aksi karena menilai bahwa PT. Krakatau Posco telah melakukan kejahatan kemanusiaan kepada warga.

" Tadi kami mediasi dengan pak Polisi disini, bermohon untuk menurunkan sepanduk, saya bilang, ya silakan saja, tapi bukan warga kami yang turunkan, kalau ada yang menurunkan dari pihak aparat, kita akan biarkan, tapi kita tidak jamin kalau nanti akan bertebaran spanduk yang lebih banyak lagi". Tuturnya.

Muchlis mengatakan bahwa Pihaknya telah mengikuti seluruh bentuk mediasi dengan PT. Posco sebelumnya terkait permasalahan pencemaran tersebut. Namun, lagi-lagi, Dirinya menilai dari janji yang dilontarkan PT. Posco kepada masyarakat hingga bulan maret untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, hanyalah obralan saja dan hingga saat ini pencemaran masih saja terjadi.

" Kemarin kan sudah mediasi, janjinya akhir maret masalah sudah selesai. Ternyata apa, sampai sekarang debu saja masih masuk kerumah - rumah kami" Tuturnnya.
Muchlis mengatakan bahwa pada malam sabtu saat pemasangan, salah satu warga di lingkungannya langsung terkena dampak serbuk besi saat melewati areal posco. Bahkan dampak tersebut terjadi disinyalir sesaat setelah adanya ledakan hingga menggetarkan rumah warga dilingkungan area dekat PT. Posco.

" Semalam itu, kami lagi pasang spanduk, ada dua kali ledakan, sampai kaca dan pintu rumah kita bergetar. Tampah lagi ada warga disini yang baru lewat dijalan, wajahnya udh penuh dengan serbuk besi yang mengkilap itu, dari mana lagi kalau itu bukan Posco" Terangnya.
Melihat permasalahan yang tak pernah selesai, masih lanjutnya, bersama dengan warga akan melaporkan permasalahan ini kepada pihak yang berwajib untuk ditangani.

" Kami sudah capek dibohongi, ini imbas limbah mematikan ini bukan buat kami saja, tapi buat anak cucu kita, besok senin kita akan kepolisi melaporkan masalah ini, karena ini sudah menjadi kejahatan kemanusiaan" tuturnya.
Sementara itu, Makruf, salah satu warga setempat juga merasa kecewa dengan janji-janji yang dilontarkan PT. Posco tanpa ada solusi yang kian membaik di lingkungan tempat ia tinggal.

" Bukannya serbuknya hilang, malah ada saja masalah. Belum lagi semalam ada dua kali ledakan, apa lagi yang mau kita buat, kalau melaporkan saja masalah ini ke kepolisian". Tuturnya.

Ia mengatakan sebagai warga yang tinggal di dekat kawasan Industri tidak pernahsebelumnya merasakan hal seperti demikian.

" KS saja yang sudah 30 tahun berdiri, tidak seperti ini, nah ini Posco yang baru berdiri, malah buat maslaah buat kami terus" Pungkasnya.

Sementara itu, Corporate Secretary PT. Krakatau Posco, Christiawaty Ferania Kaseger yang dikonfrimasi melalui telpon genggamnya membantah bahwa pihaknya tidak memenuhi janji yang telah disepakati dengan warga setempat untuk menyelesaikan pencemaran debu serbuk besi yang terjadi. Bahkan ia mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk mengurangi pencemaran dari peristiwa yang sebelumnya.

" Kalau dikatakan tidak ada perubahan adalah tidak benar. karena kami sudah melakukan berbagai upaya utk meminimalkan debu yang dimaksud dan dipantau langsung oleh instansi terkait, sudah berkurang dari sebelumnya. Silakan datang dan melihat langsung apa saja upaya-upaya yang sudah dan sedang kami lakukan" Ungkapnya singkat.