Print this page

PT. KOS Diminta Jaga Kearifan Lokal Antar Pengusaha Cilegon

PT. KOS Diminta Jaga Kearifan Lokal Antar Pengusaha Cilegon

detakbanten.com Cilegon - Dewan Pengurus Pusat (DPP) Brigade Al-Khairiyah merasa kecewa dengan sikap PT. Krakatau Osaka Steel (PT. KOS), atas sikapnya yang acuh kepada salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang mengajukan surat audiensi sejak Kamis (19/11/20) lalu. 

Brigade Al-Khairiyah menegaskan bila ada pembiaran konflik antara pengusaha lokal, maka akan ada unjuk rasa besar-besaran.

"Padahal dunia industri adalah mitra kerja, yang seharusnya bersinergi dengan warga atau masyarakat yang berada di lingkungan. Mengingat dampak pencemaran yang ditimbulkan baik itu polusi udara, air, atau tanah," kata Ketua DPP Brigade Al-Khairiyah Anwar Musadad, Senin (16/11/2020).

Banyaknya dampak negatif yang ditimbulkan, kata Anwar seharusnya diimbangi dengan hal positif, dimana kegiatan positifnya adalah kegiatan usaha yang melibatkan masyarakat. Sebab, PT. KOS merupakan perusahaan patungan antara Krakatau Steel (KS), dengan Steel Co. Ltd. yang sebagian berdiri diatas lahan warga Kecamatan Citangkil.

"Sehingga menggusur warga termasuk yang tergabung dalam Brigade Al-Khairiyah. Tujuan kami sebagai masyarakat Cilegon industri menjaga sinergi dengan lingkungan," jelasnya.

Masalah ini timbul, akibat ada permasalahan di dua perusahaan di bidang limbah atau scrap, yang tahun lalu dapat sinergi terkait lelang scrap. Namun akhir tahun ini seolah-olah ada salahsatu dari dua pengusaha yang merasa dirugikan, sehingga muncul statement salahsatunya dari masyarakat Grogol.

"Maksud tujuan kami ini tak ingin mengambil porsi atau dalam rangka usaha, tapi kita ingin masyarakat Cilegon ada sinergi. Karena ada ormas yang ingin memberi masukan pada direksi atau divisi terkait terhadap PT. Osaka, saya patut pertanyakan ini. Lalu saya duga ini ada monopoli," tuturnya di markas DPP Brigade Al-Khairiyah.

Agar tak ada dugaan monopoli dari salahsatu perusahaan, Brigade ingin mengakurkan kedua perusahaan yang menangani limbah tersebut, yang harusnya hal ini ditangani manajemen PT. KOS.

"Kalau ini ngga tercapai sinergi buka saja open tender kalau antar lingkungan ada ketidakseimbangan, semua jangan mau di adu domba. Cilegon mah rumah kita, karena ari-ari kita ditanam disini," tuturnya.

Ditempat yang sama, Sekjen DPP Brigade Al-Khairiyah Yosep  Sopana mengecam PT. KOS, apabila tak ada respon balik atas hal ini, pihaknya juga akan turun melakukan aksi unjuk rasa. Meski tak ingin memperkeruh, atau membela salahsatu pihak.

"Kami tak ingin ada gesekan dengan siapapun, tapi PT. Krakatau Osaka Steel harus bermanfaat jangan seperti mengadu domba, kalau tak bermanfaat untuk masyarakat baiknya ditutup. Sebagai menjaga kearifan lokal jangan ada dominasi ke salahsatu perusahaan scrap," tuturnya.

Sementara itu, Ketua DPW Tekab Cilegon Syafrudin Purnama menyatakan satu komando dengan Brigade Al-Khairiyah, dalam rangka menjaga kondusifitas. Baginya, bilamana hal ini tak dijalankan, sebaiknya Osaka tak usah berada di Cilegon.

"Bilamana Osaka datang memecah belah kesatuan masyarakat cilegon, dan tak memikirkan kesejahteraan masyarakat Cilegon, baiknya hengkang saja," tandasnya.

Sementara itu, hingga berita ini diturunkan manajamen PT KOS belum bisa dikonfirmasi. (man)