Print this page

Warga Merak Digegerkan Penemuan Bunga Bangkai

Warga Merak Digegerkan Penemuan Bunga Bangkai

detakbanten.com Cilegon - Warga link Pancuran RT 03 RW 03, Kelurahan Suralaya, Kecamatan Pulomerak digegerkan dengan penemuan bunga bangkai jenis Amorphophallus Paeoniifolius.

Salah seorang warga setempat, Suhadah (45) menceritakan penemuan bunga tersebut, ketika sedang menggembala kambing di sekitar Gunung Pancuran, ia kaget melihat bunga aneh kemudian langusung memetiknya dan membawanya kepemukiman. 

"Waktu ditemukan bunga tersebut saya lagi mengembala kambing kemarin, bunga itu baunya menyengat, karena saking penasaran bunga itu saya petik dan saya bawa ke pemukiman," katanya kepada awak media, Senin (9/11/2020).

"Ketika sampai bunga itu langsung di taruh di gubuk tempat peristirahatan. Lama kelamaan banyak warga yang datang dengan memotonya hingga sempet viral," sambungnya. 

Sementara itu, Lurah Suralaya Kecamatan Pulomerak, Eman Sulaeman membenarkan adanya penemuan bunga langka di Lingkungan Pancuran, menurutnya bunga bangkai itu berjenis Amorphorpallus Titanium.

"Kalau dari bentuknya bunga itu jenis bunga bangkai Amorphorpallus Titanium," katanya. 

Kemungkinan lanjutnya bunga yang dipetik seorang warga ini bukan hanya satu.  Dari keterangan penemu katanya selain yang di bawanya ada lagi yang jenisnya sama.

"Untuk memastikan itu saya akhirnya dengan warga yang lain mencari dengan menuju lokasi di Pegunungan Pancuran ternyata benar ada bunga yang lain yang jenis sama apa yang ditemukan warga," katanya. 

Dengan ditemukanya bunga langka ini Eman berharap, kepada warga untuk menjaganya dan merawatnya sehingga bunga jenis itu lestari di Suralaya.

Dibagian lain, Petugas BKSDA Jabar Seksi Konservasi Wilayah I Serang Anto mengatakan, bunga itu bernama Bunga Bangkai Suweg (Amorphophallus Paeoniifolius). Bunga jenis ini juga belum termasuk flora yang keberadaannya mulai langka.

“Bunga bangkai suweg namanya, kalau yang ini sekarang udah tidak masuk daftar dilindungi. Kecuali yang raksasa dan yang jangkung,” kata Anto.

Dijelaskan Anto, akhir-akhir ini bunga tersebut sering tumbuh atau mekar di lingkungan masyarakat serta di perkebunan warga. Kendati demikian, bunga dengan bentuk yang khas tersebut juga bukan bunga yang bertahan hidup lama.

“Kalau jenis suweg akhir-akhir ini sering muncul atau tumbuh di lingkungan masyarakat atau di perkebunan warga. Paling lama lima hari,” jelasnya.

Sekedar diketahui, bunga dari Ordo Alismatales itu merupakan bagian dari keluarga umbi-umbian dengan siklus hidup vegetatif dan generatif. Bunga ini juga kerap tumbuh saat memasuki ataupun musim penghujan. (man)