Dua Pegawai Dinas Pendidikan Kota Cilegon Reaktif Covid-19

Pegawai Dindik Kota Cilegon, saat menjalani rapid test secara massal di lingkungan Dindik Kota Cilegon, Rabu (30/9/2020) Pegawai Dindik Kota Cilegon, saat menjalani rapid test secara massal di lingkungan Dindik Kota Cilegon, Rabu (30/9/2020)

detakbanten.com Cilegon – Dua Pegawai di lingkungan Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Cilegon dinyatakan reaktif Corona virus disease atau Covid-19. Mereka pun akan menjalani uji swab untuk memastikan terpapar Covid-19 atau tidak.

Hasil reaktif diketahui setelah dilakukan rapid test massal terhadap 150 pegawai yang bertugas di lingkungan Dindik Kota Cilegon. 

Diketahui kedua pegawai yang reaktif itu berinsial YS (35) warga Kelurahan Deringo, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon dan PA (34) warga Perumahan Pondok Cilegon Indah (PCI), Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon. 

"Kami sampaikan sesuai dengan hasil test rapid yang diselenggarakan oleh Gugus Covid-19 Kota Cilegon, pada hari ini dari 188 kuota yang diberikan kepada Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Cilegon, yang hadir 150 orang dan disini ada yang reaktif 2 (dua) orang," kata Kepala Dindik Kota Cilegon, Ismatullah usai menggelar rapid test secara massal di lingkungan Dindik Kota Cilegon, Rabu (30/9/2020). 

Lebih lanjut Ismatullah, mengatakan bahwa berdasarkan hasil rapid test kedua pegawai tersebut tentunya akan ditindaklanjuti. Selain isolasi, kata dia, keduanya juga akan dilakukan swab. "Ini tentunya akan kami tindaklanjuti, selain isolasi. Ada lanjutan tes swab, semoga saja itu hasilnya negatif, karena pada prinsipnya ini hanya antisipasi dalam rangka meliat situasi dan kondisi di Dinas Pendidikan Kota Cilegon," tuturnya. 

Ia juga menuturkan, bahwasanya di lingkungan Dindik Kota Cilegon sedang menerapkan Work From Home (WFH). Sehingga, kedua pegawai yang dinyatakan reaktif tersebut tidak beraktivitas di lingkungan kerja. 

"Nah, untungnya lagi WFH, jadi dua orang ini kemarin juga tidak hadir sewaktu-waktu di kantor, hanya hari ini aja diperlakuan hadir dan yang 38 pegawai tidak hadir itu bukan staf Dinas Pendidikan Kota Cilegon tapi adalah yang dari pengawas, penilik dan SKB (Seleksi Kompetensi Bidang). Karena memang mereka awalnya kuota kami 100 orang ternyata dapet tambahan kuota 88 orang, jadi karena tambahannya mendadak, sehingga ketidakhadiran mereka bukan berarti tidak mengikuti aktivitas ini tetapi dikarenakan tambahan kuota sehingga mereka kami panggil dan hari ini ada juga yang tidak bisa hadir dikarenakan waktu kami terbatas," ujarnya.

Ia juga menambahkan, sebelumnya kedua pegawai tersebut dalam keadaan sehat. Dikatakan Ismatullah, kini keduanya sedang menjalani isolasi mandiri selama 14 hari dirumah masing-masing.

"Untuk swab test nya nanti mungkin akan kami ajukan agar difasilitasi," pungkasnya. 

Diketahui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cilegon, hingga Rabu (30/9) telah melakukan rapid test kepada pegawai dan Aparatur Sipil Negara (ASN) di 10 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot Cilegon.

Sembilan OPD tersebut adalah Bappeda, BPBD, DPMPTSP, Disnaker, Dishub, Setda, Setwan, Dinas Satpol PP dan Disperindag, DPUTR. Sepanjang rapid test, Dinkes Kota Cilegon mencatat sebanyak puluhan ASN reaktif Covid-19. 

Sementara berdasarkan peta sebaran kasus Covid-19 di Kota Cilegon yang dirilis Dinkes Cilegon, Rabu (30/9) pukul 16.00 WIB, jumlah kasus konfirmasi positif Covid-19 mencapai 518 kasus, 135 isolasi/dirawat, 372 sembuh, dan 11 meninggal dunia.

 

 

Go to top