Peristiwa yang menyebabkan kerugian ratusan juta tersebut, diduga akibat korsleting listrik. Api pertama kali terlihat oleh tetangga sekitar toko, tepatnya di belakang toko yang menyimpan kayu.

 

Kepala Seksi Operasi Pemadam dan Kesiapsiagaan pada Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Cilegon Eko Siswanto mengatakan pihaknya menerima laporan pada dini hari menjelang waktu Subuh. 

 

“Kita terima laporan pukul 04.00 WIB pagi, dan api sudah besar. Itu ditemukan oleh saudara Firman, tetangga toko. Dugaannya korsleting listrik,” tutur  Eko Siswanto, Rabu (10/6).

 

Petugas mengaku sulit menjinakan kobaran api, mengingat banyak bahan material yang mudah terbakar. Selain itu, dua unit mobil pemadam dikerahkan untuk menjinakan api.

 

“Lumayan kesulitan, karena banyak bahan yang mudah terbakar. Jam 07.30 WIB pagi baru bisa dipadamkan,” jelasnya. 

 

Sementara itu, Sekretaris DPKP Kota Cilegon Lela Sulelah menambahkan bahwa pihaknya langsung terjun kelapangan atas adanya laporan dari warga walapun masuk wilayah Serang akan tetapi ada di perbatasan antara Kota Cilegon dan Kabupaten Serang. 

 

"Ini perbatasan Serang Cilegon dekat kantor dinas lingkungan hidup (Kota Cilegon-red) , kejadian hari rabu pukul 04.17 WIB. Kita menerjunkan dua mobil Damkar dibantu BPBD Kabupaten Serang. Kerugian sekitar Rp 500 jutaan," tandasnya.