Print this page

Waspada, Jalan Aat Rusli Rawan Aksi Begal dan Bajing Loncat

Jalan Aat Rusli Rawan Aksi Begal dan Bajing Loncat Jalan Aat Rusli Rawan Aksi Begal dan Bajing Loncat
detakbanten.com CILEGON - Banyaknya aksi jalanan seperti begal dan bajing loncat yang terjadi di Jakarta dan Tangerang nampaknya mendapat perhatian dari Polres Cilegon. Untuk itu, Polres Cilegon mengintensifkan patroli di area rawan kejahatan dengan kegiatan patroli semakin diaktifkan di malam hari. 
 
Kapolres Cilegon AKBP Yudhis Wibisana mengatakan guna mengantisipasi aksi begal dan bajing loncat di wilayah hukum Polres Cilegon. Pihaknya memperketat patroli malam hari di titik-titik rawan di wilayahnya.
 
“Kami memperkuat patroli tempat rawan kriminal. Ini untuk mengantisipasi adanya kejahatan di jalanan,” kata Kapolres kepada awak media saat ditemui di Mapolres Cilegon, Rabu (22/4).
 
Menurut, mantan Kapolres Belitung ini, jalur Ciwandan dan Jalan Aat Rusli atau JLS (Jalan Lingkar Selatan) merupakan bagian dari wilayah rawan kejahatan jalanan. Selain sepi, dua jalur ini relatif gelap lantaran kurang fasilitas penerangan malam. 
 
“Daerah-daerah seperti JAR menjadi prioritas kami, daerah itu sepi dan gelap pada malam hari. Begitu pula jalur Anyar-Cilegon, kondisinya sama seperti JAR,” ujar Kapolres.
 
 Yudhis menilai masyarakat perlu ikut berperan dalam menjaga keamanan lingkungan. Ia berharap masyarakat mengaktifkan kegiatan siskamling.
 
 “Saya imbau kampung siaga mengintensifkan siskamling. Warga pun berhati-hati jika berkendara di malam hari. Hindari jalur gelap dan sepi,” imbuhnya. 
 
Kapolres mengungkapkan, terakhir ada tindak kejahatan di jalan terjadi pada Minggu (19/4/2020) malam. Dimana delapan kawanan banjing loncat membajak sebuah truk berisi bungkil. 
 
“Minggu (19/4/2020) malam ada truk mengakut bungkil dibajak kawanan bajing loncat. Mereka berjumlah delapan orang, menggunakan empat motor dan membawa senjata,” ucapnya. 
 
Menurut Yudhis, para pelaku naik ke atas truk ketika kendaraan dari Pelabuhan Cigading menuju Palembang tersebut sedang berjalan. Para pelaku kemudian membuang 15 karung bungkil ke jalan. 
 
“Satu karung bungkil menurut sopir bernilai Rp400 ribu. Jadi total kerugian yang diderita akibat kejadian ini sebanyak kurang lebih Rp6 juta,” katanya.
 
Tidak lama kemudian, sopir truk melihat ada yang tidak beres di bak truk. Ia menghentikan laju kendaraan dan turun untuk memeriksa bagian belakang truk.
 
 “Sopir melihat lewat spion, ada yang membuang bungkil dari bak truk. Makanya dia berhenti dan turun,” ujarnya.
 
Melihat sopir truk turun, kawanan tersebut malah beringas. Mereka mengancam sopir sambil merusak bagian depan truk. 
 
“Pelakunya malah semakin arogan, mereka pukul kaca mobil hingga rusak,” tuturnya.
 
Saat ini, kasus tersebut tengah ditangani pihaknya. Sejumlah petugas tengah dikerahkan untuk melacak para pelaku. “Sekarang sedang di proses untuk dilidik oleh Resmob dilapangan dan jajaran polsek,” ucapnya.
 
Disisi lain, Dandim 0623 Cilegon Letkol Inf Rico Ricardo Sirait mengatakan, upaya pengamanan wilayah memang perlu melibatkan masyarakat. Ia sepakat jika kampung siaga di setiap lingkungan menggerakan kegiatan siskamling.
 
 “Ini adalah PR bersama, tidak hanya petugas keamanan. Saya imbau kepada kampung siaga untuk mengadakan siskamling. Sehingga upaya keamanan tidak hanya menjadi tanggung jawab kepolisian, itu tanggung semua,” tandasnya. (man)