“Saya tidak merekomendasi para pengendara kendaraan bermotor melewati jalur alternatif ini. Selain rawan, biasanya biaya yang dikeluarkan lebih mahal karena di setiap persimpangan jalan banyak joki atau polisi cepe,” ungkapnya, kemarin.
Di sisi lain, kemacetan yang melanda kawasan puncak dimanfaatkan oleh sebagian orang untuk meraup keuntungan salah satunya tukang ojek. Sebut saha Deni (36) yang mengaku mendapatkan keuntungan mencapai 10 kali lipat dibandingkan pada hari biasa.
“Saya bisa dapat Rp200 ribu sehari. Apalagi kalau pas malam Tahun Baru, bisa 10 kali lipat,” tandasnya. (rul)