Print this page

Kemendagri Ikut Ungkap Identitas Mayat Koper

Bogor- Sketsa Wajah Mayat dalam Koper. Bogor- Sketsa Wajah Mayat dalam Koper.

BOGOR-Berbagai cara dilakukan oleh jajaran Satuan Reserse Kriminal Polisi Resor Bogor bersama Polisi Sektor Gunungsindur untuk mengungkap identitas mayat wanita dalam koper.

Salah satu yang dilakukan adalah dengan bekerja sama dengan Kementrian Dalam Negeri untuk melakukan pengecekan Finger Print atau mencocokan sidik jari korban mayat perempuan dalam koper yang ditemukan  ke sungai Cinyurug, Kampung Cinyurug, RT 01/03, Desa Cibadung, Kecamatan Gunungsindur, Kabupaten Bogor.

Kasatreskrim Polres Bogor Ajun Komisaris Didik Purwanto mengatakan, sudah melakukan koordinasi dengan Kementrian Dalam Negeri sebagai salah satu upaya untuk mengungkap identitas korban pembunuhan yang mayatnya dibuang dalam koper.

"Hal ini dilakukan, karena sampai dengan saat ini belum ada pihak keluarga dan masyarakat yang mengenalnya. Padahal kami telah membuat dan melukis sketsa wajah korban serta menyebarkanya ke sejumlah wilayah," ujarnya.

Melalui fingger print kata dia, akan mencocokan sidik jari korban secara online yang dimiliki oleh Kementrian Dalam Negeri sesuai dengan data rekaman e-KTP. "Kementrian Dalam Negeri kan memiliki data lengkap sidik jari masyarakat di seluruh Indonesia, makanya kita meminta bantuan pada mereka untuk mencocokan sidik jari korban dengan yang mereka punya," imbuhnya.

Namun, kata Didik, ada beberapa kendala yang dihadapi yakni sidik jari perempuan yang menjadi korban pembunuhan ini ada beberapa bagian yang sudah rusak, sehingga pada saat polisi dan petugas Kementrian Dalam Negeri men-scan ternyata belum ada yang cocok.

"Kondisi mayat sudah rusak dan membusuk, begitu juga sidik jari korban ikut rusak juga," katanya.

Kendala lainya, yang dihadapi adalah perempuan yang menjadi korban pembunuhan belum terregister atau terdata oleh Kementrian Dalam Negeri karena dirinya belum pernah membuat e-KTP.

"Itu bisa jadi kendala kami, jika korban belum pernah membuat e-ktp maka datanya tidak ada dan terrekam di Kementrian Dalam Negeri,"terangnya.

Akan tetapi, pihaknya akan terus berupaya mengungkap identitas korban. "kita pun akan gunakan sidik jari manual yang awal saat korban ditemukan" sambung Didik.

Sebelumnya, jajaran Polres Bogor menyebar sketsa wajah ke beberapa wilayah di sekitar lokasi temuan mulaui dari Tangerang Selatan, seperti serpong, pamulang dan wilayah Cisauk.

"Sketsa wajah korban sudah kita sebar ke masyarakat agar masyarakat bisa lebih mudah mengenali korban," kata Kanit Reskrim Polsek Gunung Sindur, AKP Budi Santoso.
 
Budi mengatakan, tidak menutup kemungkinan kalau perempuan bermata sipit dan menggunakan anting-anting perak berbentuk hati tersebut merupakan warga Tangerang Selatan atau warga di sekitar wilayah Gunung Sindur lainnya.

Pasalnya, kata Budi, wilayah Gunung Sindur merupakan wilayah yang berbatasan langsung dengan wilayah Tangerang Selatan, seperti Serpong dan Pamulang.

"Makanya tidak menutup kemungkinan korban adalah warga sana, karena disana (wilayah Tangsel,red) juga banyak warga keturunan. Makanya kita juga koordinasi dengan polsek sekitar Tangsel dan menyebar sketsa wajah korban di sana," imbuhnya.

Selain menyebar sketsa wajah korban, lanjut Budi, tengah berkoordinasi dengan Polsek Cisauk terkait temuan mayat pria yang dimasukan ke dalam karung, tidak lama setelah adanya temuan mayat perempuan dalam koper di Gunung Sindur.

"Kalau ditanya apakah ada kaitannya atau tidak dengan kasus mayat dalam koper, kita belum bisa pastikan. Kita masih telusuri, dan terus berkoordinasi," terangnya.

Pihaknya, terus melakukan koordinasi, karena lokasi temuan mayat dalam karung tersebut tidak jauh dengan lokasi temuan mayat dalam koper di Gunung Sindur.

"Cisauk itu tidak jauh dengan Gunung Sindur. Lokasinya temuannya di perbatasan Rumpin dengan Cisauk," tandasnya.

Seperti diketahui, sebuah koper pakaian berwarna coklat  berisi mayat seorang perempuan ditemukan di Kali Cinyurug,  Desa Cibadung RT 01/03, Kecamatan Gunungsindur, Kabupaten Bogor, Sabtu (02/11) pagi. Ditubuh perempuan berwajah keturunan Tionghoa tersebut, ditemukan 20 luka tusukan di bagian leher, dada dan bahu. Saat ditemukan, perempuan tanpa identitas tersebut, menggunakan daster warna cokelat dengan motif bunga-bunga berwarna hijau dan bercelana dalam warna merah terang.

Selain menggunakan daster dan bercelana dalam warna merah terang, perempuan yang diperkirakan berusia sekitar 35 tahun tersebut menggunakan anting-anting perak berbentuk hati, menggunakan pewarna kuku berwarna merah terang di kuku kaki dan tangannya dan memiliki tahi lalat di perutnya.

Berdasarkan hasil identifikasi tim forensik RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur diketaahui kalau perempuan yang memiliki rambut lumayan panjang tersebut memiliki wajah bulat, mata sipit, hidung tidak mancung dan berkulit putih.  (rul)