Print this page

Kemdikbudristek Visitasi Proses Penggabungan 2 PTS

Tim Kemendikbudristek evaluasi penggabungan 2 PTS yaitu STKIP Muhammadiyah Bogor dengan Akbid Tri Dharma Husada Bandung. Tim Kemendikbudristek evaluasi penggabungan 2 PTS yaitu STKIP Muhammadiyah Bogor dengan Akbid Tri Dharma Husada Bandung.

Detakbanten.com Bogor -- Tim Kemendikbudristek pada hari Senin, 17 Januari 2022 melakukan kegiatan asesmen lapangan berupa presentasi dan evaluasi penggabungan 2 PTS yaitu STKIP Muhammadiyah Bogor dengan Akbid Tri Dharma Husada Bandung.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh perwakilan Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah yaitu Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, M.Hum, PW Muhammadiyah Jawa Barat, PD Muhammadiyah Kab.Bogor, BPH dan Ketua STKIP Muhammadiyah Bogor, Direktur Akbid Tri Dharma Husada Bandung, calon dosen tetap dan tenaga kependidikan.

Dalam sambutannya Harun menyatakan bahwa Perguruan Tinggi Muhammadiyah/Aisyiyah sangat merespon dan mendukung program pemerintah dalam penggabungan atau merger PTS yang sangat banyak jumlahnya. Program tersebut bertujuan untuk meningkatkan mutu PTS dan juga memberikan akses kemudahan kepada masyarakat dalam memilih program studi atau jurusan yang ada di PTS.

“ Saya sangat menyambut baik merger 2 PTS ini yang berbeda secara yayasan pengelolanya antara Muhammadiyah dengan Yayasan Tri Dharma Husada,“ demikian kata Harun mewakili Majlis Diktilitbang PP Muhammadiyah.

Dalam sambutan sekaligus pengarahan dari Direktorat Kelembagaan Kemdikbudristek juga merespon positif kegiatan penggabungan 2 PTS tersebut dan berharap bahwa proses merger sesuai harapan bersama.

Ketua STKIP Muhammadiyah Bogor Dr.H.Edy Sukardi, M.Pd., mengatakan bahwa proses merger dengan yayasan yang berbeda dengan Muhammadiyah juga terjadi di beberapa Perguruan Tinggi Muhammadiyah yang lain.

“Selama memiliki visi dan misi yang sama tentunya proses penggabungan PTS menjadi sebuah kesepakatan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas dan akses pendidikan masyarakat yang lebih mudah dalam memilih prodi-prodi yang tidak hanya keguruan/pendidikan tapi juga sains dan kesehatan,” pungkasnya.

Terdapat tiga aspek yang dievaluasi oleh evaluator antara lain aspek legalitas/hukum, keuangan dan umum. Adapun tiga prodi baru yang diajukan oleh BPH STKIP Muhammadiyah Bogor antara lain prodi Aktuaria, Gizi dan Ilmu Komputer.

Rencana nama perguruan tinggi hasil merger tersebut nantinya yaitu Universitas Muhammadiyah Bogor Raya (UM Bogor Raya).

Ketua BPH STKIP Muhammadiyah Bogor Drs. Duduh Nurzaman, M.Pd. menegaskan bahwa upaya merger kedua PTS merupakan salah satu upaya Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Bogor untuk membantu program pemerintah dalam upaya peningkatan mutu perguruan tinggi swasta khususnya.

Sebagaimana diketahui bersama bahwa proses merger PTS dilakukan supaya PTS PTS yang kecil menjadi lebih besar dan lebih berdaya dalam pengembangan perguruan tingginya.