Print this page

Sepekan, 328651 Jiwa Terdaftar Peserta BPJS

Sepekan, 328651 Jiwa Terdaftar Peserta BPJS

detaktangsel.com- BOGOR, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kota Bogor mencatat sebanyak 328651 jiwa mendaftar program pemberlakuan Sistem Jaminan Kesehatan Nasional (SJKN) di Kantor Cabang Utama BPJS Kesehatan Bogor.

Kepala Pemasaran BPJS Kesehatan Cabang Bogor Rani Mardiani mengatakan, sejak diluncurkanya program tersebut banyak masyarakat yang berbondong-bondong untuk mendaftarkan sebagai peserta SJKN Kesehatan.

“Dalam satu hari rata-rata sekitar 200 hingga 300 orang yang datang kesini untuk mendaftar atau mengurus program ini,” kata Rani, Rabu (8/1/).

Rani menyebutkan, sampai saat ini dari 328516 peserta, yang sudah terdaftar secara otomatis yakni sebanyak 924 jiwa untuk peserta BPJS Mandiri, 79.325 orang dari PNS termasuk TNI dan Polri, serta 246.267 jiwa peserta Jamkesmas.

“Semua anggota masyarakat yang sudah terdaftar dan menjadi  peserta maka dijamin dapat dirawat di rumah sakit, namun tentunya sesuaikan dengan klasifikasi atau kelasnya masing-masing,” tambah Rani.

Kepala Kepersertaan dan Keanggotaan BPJS Kantor Utama Bogor Budi Santoso menambahkan, sebagian besar anggota yang terdaftar dalam program BPJS ini keanggotanya (preminya) mengambil untuk kelas tiga. “Sekitar 70 hingga 80 persen premi daftar kelas 3, sisanya kelas 2 dan kelas 1,” katanya.

Menurutnya, BPJS di Kantor Utama Bogor ini mencakup pelayanan untuk tiga wilayah, yakni Kota Bogor, Kabupaten Bogor dan Kota Depok. “Masyarakat tidak perlu kawatir kartu dan kepesertaan BPJS berlaku untuk nasional. Artinya bisa digunakan untuk semua rumah sakit di seluruh Indonesia yang sudah bekerjasama dengan pemerintah,” kata dia.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Rubaeah mengatakan di Kota Bogor ada sekitar 248.079 jiwa yang tercover jamkesmas dan sudah bisa sudah langsung ditangani BPJS. “Ada sekitar 50 ribu jiwa yang rencananya akan dicover oleh jamkesda akan diserahkan ke BPJS,” imbuhnya.

Menurut dia terkait dengan tiga rumah sakit yang masih belum bekerja sama, Rubeah memastikan ketiga RS ini tidak akan menolak pasien miskin yang datang dalam kondisi darurat. Dinas  juga masih terus melakukan pendekatan agar ketiga RS tersebut ikut mendukung program pemerintah ini. (rul)