Provinsi Banten, Masih Jadi Target Investasi Asing

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Pelayanan Terpadu ( BKPM-PT) Provinsi Banten Ranta Soeharta Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Pelayanan Terpadu ( BKPM-PT) Provinsi Banten Ranta Soeharta

detakbanten.com Serang - Provinsi Banten sebagai salah satu wilayah penyangga ibu kota, memiliki posisi strategis bagi pertumbuhan investasi di Indonesia. Buktinya, investor asing di Banten terus bertambah.

Berdasarkan Laporan Kegiatan Penanaman Modal ( LPKM) yang di terima oleh BPKM. Di Banten realisasi proyek Penanaman Modal Asing ( PMS) pada Triwulan1 (Januari - Maret) Tahun 2015 sebanyak 304 proyek asing dengan nilai investasi sebesar 490,5 ( juta) US$ terus tumbuh di Provinsi Banten ( peringkat ketiga). Sementara Penanaman Modal dalam negeri (PMDN) hanya mencapai 49 proyek dan investasi mencapai Rp 801,7 miliar. Melihat hasil realisasi investasi PMA, mengindikasikan Banten masih menjadi primadona bagi pertumbuhan investasi asing.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Pelayanan Terpadu ( BKPM-PT) Provinsi Banten Ranta Soeharta mengatakan, pada realisasi nasional tri wulan I 2015, Provinsi Banten berada diurutan ke-3 untuk Penanaman Modal Asing ( PMA) dengan capaian investasi sebesar 490,5 ( juta) US$ sebanyak 304 proyek. "Sebelumnya berada di urutan ke-4, sementara pada Penanaman Modal Dalam Negeri ( PMDN), peringkat investasi nasional Provinsi Banten berada diurut 11 dengan capaian investasi sebesar Rp 801,7 miliar dengan 49 proyek," katanya.

Seperti tahun tahun sebelumnya menurut Ratna realisasi PMA di Provinsi Banten lebih besar dibanding dengan PMDN. Hal tersebut menunjukan, Banten masih jadi primadona penanam modal luar negeri ( PMA). Menurut data statistic yang di himpun BKPMP, Penanaman Modal dalam Negri ( PMDN) terbilang fluktuatif. "Di tahun 2010 nilai investasi mencapai Rp 5,8 triliun, tahun 2011 turun menjadi Rp 4,3 triliun. Pada tahun 2012, kembali naik diangka Rp 5,2 triliun, sementara tahun 2013 hanya mencapai Rp 4,1 triliun,"tuturnya.

Sementara itu, Ranta menambahkan, Penanaman Modal Asing terus mengalami peningkatan, yakni di tahun 2010 mencapai Rp 14 triliun, tahun 2011 mencapai Rp 19,5 triliun, tahun 2012 sebesar Rp 24,5 triliun, dan terus naik di tahun 2013 dengan nilai investasi Rp 35 triliun. Tahun 2014, sehingga tak heran, Jika Banten secara nasional PMA berhasil menduduki peringkat ke-4 dengan capaian investasi sebesar 2.034, 6 US$ juta dengan 966 proyek. "Sementara PMDN menduduki peringkat ke-6 dengan capaian investasi sebesar Rp 8.081,3 miliar dengan 131 proyek,"tambahnya.

Kepala Bidang Data dan Informasi Pembinaan Pengendalian dan Evaluasi pada BKPM-PT Banten Iksan Budiantara menjelaskan, dari sebaran investasi berdasarkan wilayah pada triwulan I (Januari-Maret) Tahun 2015, Iksan memaparkan porsi realisasi investasi tertinggi PMA berada di Kabupaten Tangerang, yakni 130 proyek dengan nilai investasi 161.398,9 (ribu)US$, disusul Kota Tangerang dengan nilai investasi sebesar 28.183,7 US$ (ribu) dari 65 proyek. Sementara yang terkecil berada di Kota Pandeglang dengan nilai investasi 315,3 US$ sebanyak 1 proyek. Untuk PMDN, Wilayah yang tertinggi adalah Kota Cilegon yang mencapai Rp. 350.171,8 (juta) dengan 11 proyek. Sementara yang terendah adalah Kota Tangerang Selatan dan Kabupaten Lebak yang hanya 3 dan 2 proyek.

"Untuk sector usaha, di Provinsi Banten mayoritas PMA bergerak di sector industry logam Dasar, Barang Logam, Mesin, Elektronik, perdagangan dan reparasi dengan total 103 proyek dan nilai investasi sebesar 37.900,8 (ribu) US$ atau 33,8 % dari keseluruhan proyek yang ada di Banten,"jelasnya,

Sementara menurut Praktisi Ekonomi Banten Rahmat Ashari menuturkan, untuk PMDN mayoritas industry logam dasar, barang logam, mesin dan elektronik dengan total 22 proyek dan nilai investasi sebesar Rp 175.338 (juta) atau 44,8% dari keseluruhan proyek yang ada di Banten. Berdasarkan Negara yang menginvestasikan modalnya di Provinsi Banten. Negara dengan jumlah investasi terbesar adalah Singapura dengan nilai investasi 108.144,2 (ribu) US$ untuk 40 proyek, disusul konsorisum ( Gabungan Negara) dengan 69 proyek dengan nilai investasi 160.793,7 U$$

"Setiap tahunnya, penyerapan tenaga kerja terus meningkat, pada triwulan I ini, PMA menyerang tenaga kerja sebesar 15.050 orang, sementara PMDN hanya sebanyak 10.613 tenaga kerja. Dengan begitu berhasil menyerap tenaga kerja sebesar 25.663 orang, pungkasnya.

 

 

Go to top