Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang Kota,AKBP Sutarmo membenarkan kejadian penangkapan dan menjelaskan,bahwa hal tersebut berkaitan dalam menindaklanjuti arahan dari Polda Metrojaya yakni operasi cipta kondisi menjelang tahun baru,dimana Polsek Batuceper telah melakukan operasi tersebut.

Dan menemukan seorang penjual terompet yang bertuliskan huruf arab gundul.Setelah dilakukan pemeriksaan oleh petugas ,diketahui bahwa terompet tersebut didapatnya dari saudara (WHY) yang tinggal di Poris Pelawad Kecamatan Cipondoh.

Setelah mendapatkan keterangan darinya, maka petugas segera melakukan pengeledahan kerumah WHY ,namun dirumahnya tidak ditemukan barang-barang yang diduga telah menghina agama.

" Ya, kedua tersangka mengaku menjual terompet tersebut tidak bermaksud untuk menghina agama," ungkap AKBP Sutarmo saat ditemui di Polsek Batuceper tadi malam.

AKBP Sutarmo juga menambahkan, bahan terompet itu,menurut keterangan WHY didapat dari Wonogiri Solo pada Nopember tahun 2014,dan tidak memperhatikan ada tulisan atau lafadz arabnya,ia hanya melihat dari segi warnanya saja.

" Dimana terompet tersebut dibeli sendiri dan dijual sendiri,tidak untuk didistribusikan, karena hanya dibuat 100 buah,yang dijualnya sebanyak 50 pada tahun 2014 dan telah dijual 20 terompet tahun 2015 serta tersisa 30 terompet," katanya.

Saat ini kedua tersangka telah diamankan petugas Polsek Batuceper beserta barang bukti berupa 30 buah terompet.