Mereka membentangkan spanduk bertuliskan menolak tegas kedatangan jamaah khilafatul muslimin di Banten.

Kordinator aksi Forum Santri Banten, Rifki mengatakan, bahwa aksi damai dari forum santri di wilayah Banten ini sebagai bentuk penolakan keras kehadiran khilafatul muslimin.

"Kami mewakili para santri Banten menolak keras dan tegas kehadiran khilafatul muslimin di Banten," tegasnya kepada wartawan.

Menurutnya kehadiran khilafatul muslimin di Banten bisa menporak porandakan segmentasi berpikir, yang sudah dibangun oleh para ulama dan Kiai di Banten.

"Ditambah lagi, atmosfer dari khilafatul muslimin amat sangat jauh berbeda NKRI dan pancasila, terutama dengan ajaran para kiai dan ulama di Banten. Maka itu saya mewakili santri Banten menolak keras kehadiran khilafatul muslimin," ucapnya.

"Bila kehadiran acara khilafatul muslimin tetap diadakan, maka kami akan melakukan gerakan masa santri yang akan lebih banyak," lanjutnya.

Meskipun dalam surat undangan hanya halal bihalal dan silaturahmi, namun alasan tersebut hanya kedok untuk bisa masuk.

Menurutnya, mungkin saja halal bihalal tersebut dibungkus dengan rapih, agar pemikiran mereka lebih runtrung disampaikan secara terselubung.

"Agar tidak terjadi makanya kita dari forum santri Banten menolak tegas kehadiran khilafatul muslimin meskipun halal bihalal teemasuk dengan dalih apapun," pungkasnya.

Sebelumnya, MUI Kota Serang minta Khilafatul Muslimin Jabodetabek membatalkan rencana kegiatan silaturahmi yang akan digelar pada Minggu 14 Mei 2023 di Kasemen, Kota Serang.

Kehadiran khilafatul muslimin dianggap menganggu NKRI atau Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Dalam surat undangan kegiatan itu ditandatangani Ustad Usep Saefullah Ketua Panitia dan Ustad Abu Salma sebagai Amir Wilayah Jabodetabek Banten. Kegiatan itu direncanakan di rumah KH Fathul Adzim di Kaseman dengan tema Kembali Kepada Fitrohnya (QS Arrum 30 -32).