Program pencangan bakti KB, yang telah berjalan selama 40 tahun, sebagai bentuk penekanan angka kelahiran, mengingat provinsi Jawa Barat dan Provinsi Banten adalah Provinsi peringkat ke lima dalam peningkatan jumlah penduduk .

"Sebagai bentuk peduli dengan masyarakat, dan sekaligus tugas untuk menekan angka kelahiran, serta mensosialisasikan kepada masyarakat untuk menjadi keluarga yang berkualitas". Terang Mayjen Dedi kusnandi Pangdam III siliwangi seusai membuka program pencanangan Program KB.

"Keluarga yang berkualitas itu, keluarga yang memiliki 2 anak, agar lebih maksimal dalam mendidik anak" Lanjut Mayjen Dedi Kusnandi.

"Pencanangan KB memang terbilang berat, kurangnya pemahan Keluarga apa pentingnya KB, serta minimnya himbauan adalah salah satunya program KB yang belum maksimal, selain Babinsa yang memiliki tugas untuk menghimbau masyarakat agar hidup berkualitas, ini juga tugas media untuk mensosialisan KB di masyarakat dalam bentuk pemberitaan.

Sementara itu Fasli Jalal kepala BKKBN pusat menegaskan masyarakat terutama kaula muda harus memiliki kematangan usia perkawinan, mengetahui usai reproduksi, serta bisa mencegah keterjerumusan ke dalam kalangan Narkoba, serta bisa menyebarkan pemahaman tentang KB kepada usia yang sebaya.

"Seperti yang baru-baru ini kita lakukan di Kampus Untirta Banten, serta 3 Ribu kampus lainnya" lanjut Fasli.

Dengan sosialisai seperti itu di harapkan agar tidak Kawin terlalu muda, melahirkan terlalu muda, dan tidak melahirkan terlalu rapat paling tidak jangkanya 3 tahun anak pertama dengan anak kedua, serta jangan juga hamil pada usia tua karena itu akan berdampak pada kwalitas anak, harap Fasli Jalal.