Sekum PB IPSI Erizal Chaniago mengatakan, saat ini pencak silat sudah ada di 57 negara dan semua negara tersebut tahu bahwa di Banten terkenal dengan dunia persilatannya, salah satu yang populer adalah kesenian debus.

"Ini sebuah tantangan baru bagi pengurus IPSI Banten, bagaimana pencak silat ini dapat terus dikembangkan," kata Erizal.

Sementara itu, Gubernur Banten Rano Karno berharap, pencak silat dapat dimasukan dalam kurikulum pendidikan atau menjadi ekstra kulikuler di sekolah dasar, Sebab pencak silat ini hampir ada di seluruh daerah dan secara tidak langsung telah mengangkat potensi lokalitas lain. Rano juga mengharapkan agar kualitas guru silat di Banten perlu ditingkatkan sehingga mampu mengajarkan silat pada anak-anak dengan menyenangkan.

"Ekstra kurikuler itu bisa didorong sehingga mereka berminat, ada guru yang menarik kemudian bisa tumbuh, dan ini juga tugas bagi IPSI Banten untuk mempersiapkan guru-guru atau pelatih yang bagus, " ujarnya.

Menurutnya, Keberadaan Pengprov IPSI Banten diharapkan dapat mewakili dimensi olahraga pencak silat, dimana didalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia pencak silat turut mewarnai perjalanan bangsa, hingga diera pembangunan saat ini dalam membentuk SDM yang berkualitas dan bertanggung jawab serta mandiri untuk kemajuan bangsa Indonesia. "

Semoga nantinya Pengurus Pengprov IPSI Banten dapat terus membangun dunia persilatan di Provinsi Banten yang dikenal sebagai gudang jawara, dan dapat melakasanakan program-program yang berkesinambungan dan bermanfatat bagi mutu insan silat di Banten," harapnya.