Print this page

Australia dan Indonesia akan kerjasama untuk Garap Proyek Infrastruktur di Banten

Australia  dan Indonesia akan kerjasama  untuk Garap Proyek Infrastruktur di Banten

detakbanten.com BANTEN - Sejumlah pengusaha ternama dari Australia telah menyatakan komitmen mereka untuk menjajaki kerjasama investasi guna membangun berbagai proyek infrastruktur yang ditawarkan oleh Pemerintah Indonesia, salah satu daerah yang menjadi tujuan investasi negara kanguru adalah Provinsi Banten. Minat investor Australia ini disampaikan Duta Besar RI untuk Australia, Nadjib Riphat Kesoema saat melakukan pertemuan dengan Gubernur Banten Rano Karno di Jakarta, Rabu (21/10).

 


"Beberapa pengusaha dan investor disana (Australia) menyatakan kesiapannya untuk menanamkan modalnya di Banten, salah satunya membangun pelabuhan yang berintegrasi. Ini kesempatan baik sekali untuk Banten bagaimana mengandeng negara tetangga kita," kata Nadjib.

Lebih lanjut Nadjib menjelaskan, Provinsi Banten letaknya sangat strategis karena dekat dengan pulau Sumatera dan Ibukota Jakarta. Bahkan dari letak geografis, Banten berada diujung barat pulau jawa dan dekat dengan Australia untuk lintasan perairannya.

"Australia dekat dengan Banten dan timur Indonesia, akan tetapi paling dekat dengan jawa bagian barat. Austarlia ingin membuat pelabuhan yang berinetgrasi untuk pengembangan sapi hidup, nantinya mereka ingin adanya pelabuhan kontainer untuk eskpor dan import antara kedua negara," ucapnya.

Menurut Nadjib, awal bulan November  nanti, pihaknya akan menggelar Forum Bisnis Australia-Indonesia, dimana sekitar 200 pengusaha dan investor akan berkumpul di Kota Cannbera untuk melakukan pertemuan dengan pemerintah Indonesia, termasuk dengan Kepala Daerahnya. Salah satu yang diundang adalah Provinsi Banten, disana Gubernur Banten diminta untuk memberikan pemaparannya seputar potensi, arah pembangunan, prioritas apa yang cocok dibangun termasuk daya dukung apa yang dimiliki.

"Selain infrastrukur, mereka juga telah melihat sumber daya alam Banten dan kultur masyarakat Banten, terutama pola perniagaan yang sangat besar potensinya," jelasnya

Nadjib berharap, peluang ini harus secepatnya ditangkap oleh Pemprov Banten karena akan berdampak positif bagi pembangunan wilayah Banten terutama Banten bagian selatan. Namun Nadjib tidak menyebutkan berapa total nilai investasi yang disiapkan tersebut.

"Segera untuk dilakukan kerjasama, karena mereka sedang menunggu jawaban dari Banten, apalagi modalnya sudah disiapkan," ucapnya sambil menyebutkan bahwa selain Banten beberapa Provinsi dan Kabupaten/Kota juga akan hadir di forum tersebut.


Sementara Gubernur Banten Rano Karno menyambut baik tawaran dari para investor dan bisnisman negara kanguru tersebut, ia akan segera melakukan koordinasi dengan dinas terkait untuk menyiapkan segala sesuatunya.

"Kami sangat senang atas tawaran ini, Insyaallah kita akan kesana, apalagi secara geografis Indonesia dan Australia sangat dekat," ucapnya.

lebih lanjut Gubernur mengatakan, wilayah Banten Selatan (Lebak-Pandeglang) sebentar lagi siap dibuka dengan akan dibangunnya tol Serang-Panimbang, nantinya sarana ini bukan hanya penunjang bagi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung saja, tetapi membuka peluang bagi investasi lainnya disana.

 "Yang pasti ruh awalnya sudah terliat urat nadi besar tol Panimbang-Serang, ini akan terbuka, dengan terbukanya kawasan ini akan menjadi informasi bagi para investor," kata Rano didampingi Kepala BKPMPT Banten Babar Suharso dan Kepala Disperindag Banten Mashuri.
 .

Lebih jauh Rano menjelaskan, tanggal 23 Oktober nanti Pemprov akan mengumpulkan pengusaha-pengusaha Banten, bahwa ada moment untuk Banten menggelar expo di Austarlia. Ini harus ada desain panjang dan butuh waktu yang lama. Di Banten cocok untuk dikembangkan peternakan dan perikanan, apalagi Australia sangat spesifik dan unggul dalam teknologi industri perikanan, ini akan kita tawarkan.

Perlu diketahui, Forum Bisnis Indonesia-Australia yang telah diselenggarakan di dua kota yang selama ini menjadi pusat bisnis Australia. Forum Bisnis tersebut dihadiri oleh ratusan Chief Executive Officer (CEO) perusahaan ternama Australia.

“Para pengusaha Australia tersebut juga berkesempatan melakukan pertemuan secara khusus dalam format one-on-one meeting dengan beberapa Kepala Daerah dan Pemda yang siap diundang,”tegasnya.