Peminat Batik Banten Didominasi Orang Luar Daerah

Peminat Batik Banten Didominasi Orang Luar Daerah

detakserang.comBanten - Batik Banten merupakan buah tangan. Karya ini sebagai rasa hormat dan cinta pada leluhur yang menghadirkan peninggalan-peninggalan warisan kearifan lokal yang terbenam dalam-dalam di tengah puing-puing reruntuhan pusat kejayaan pemerintah Islam Kesultanan Banten. Namun sayang sekali peminat Batik Banten Justeru didominasi orang-orang di luar Provinsi Banten.

Staff Griya Batik Banten Asep Saepulloh mengatakan, antusias peminat Batik Banten lebih banyak dari luar daerah Banten. Kalau dipresentasikan, peminat batik dari luar itu sekitar 70 persen. Sedangkan orang Banten hanya sekitar 30 persen yang berminat membeli batik Banten.

Untuk meningkatkan minat masyarakat Banten terhadap Batik Banten, menurutnya, dengan berbagai cara. Salah satunya adalah mengajar bagaimana membuat Batik. Dari awal membuat sampai proses batik jadi.

"Jadi kita lakukan promosi dengan sedehana, seperti mengajar batik kepada anak-anak dari tingkat TK sampai tingkat perguruan tinggi,"katanya, Kamis (2/10).

Selain di Banten, ia menambahkan, pihaknya juga memberi pengajaran bagaimana cara membatik di beberapa provinsi. Bahkan, pihaknya sudah mengajar di Aceh, Papua, Bengkulu, dan Jambi. Tidak tertutup kemungkinan akan ke Gorontalo serta daerah-daerah di Sulawesi. Ternyata minat orang luar daerah lebih tinggi dibandingkan minat orang Banten.

"Omset pendapatan kita lebih banyak dari luar daerah. Dari 75 motif baru ada 50 motif yang sudah dikeluarkan. Adapun motif-motif yang sangat disukai orang-orang adalah motif Sebakingking, Pangindelan, Mandalikan, Datulaya, Surosowan, Langenmaita, Pasulaman, Momoloan, dan banyak lagi.

Asep mengharapkan, semoga orang Banten dan sekitarnya terus membudayakan dan mencintai batik. Karena batik menjadi budaya Indonesia.

"Semoga orang Banten antusias dan terus menjunjung tinggi budayanya,"pungkas Asep.

 

 

Go to top