Print this page

Burhanudin Muhtadi: Tidak Ada Capres Yang Bersih

Burhanudin Muhtadi: Tidak Ada Capres Yang Bersih

detakserang.com- BANTEN, Semakin dekat nya waktu pemilihan presiden (pilpres) yang akan dilaksanakan pada 09 Juli mendatang, ternyata terdapat beberapa kesalahan fatal yang dimiliki oleh para calon. (Selasa 24/6)

"Jokowi bukan malaikat, dia tidak bersih juga. Capres mengatakan Surya Darma Ali paling bersih mengurus haji, kalau di Amerika itu sudah habis. Itu menunjukkan bahwa komitmen pemberantasan korupsi lemah. Mega juga tidak bersih2-bersih amat, paling tidak, dia tidak memiliki cacat moral. Dalam beberapa bulan terakhir selama kampanye, Prabowo cepat belajar untuk menjadi humanis. Namun setelah menjadi pemimpin, apakah akan tetap humanis saya tidak tau," kata Burhanudin Muhtadi, usai menjadi pembicara dalam seminar Menakar Komitmen Capres dalam Pemberantasan Korupsi dan Penegakan HAM, di salah satu rumah makan di kota Serang.

Burhanudin meminta Jokowi untuk menjelaskan dengan terang benderang terkait kasus korupsi Trans Jakarta agar tidak dijadikan alat politik oleh lawan politiknya.

"Jokowi harusnya membawa kasus ini ke KPK dan menjelaskan kepada publik," lanjut Burhanudin menjelaskan.

Menurut dosen Fakultas Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini juga menjelaskan bahwa Pilpres 09 Juli 2014 ini merupakan pertarungan orde reformasi dengan orde baru, "Jadi pertarungan ini terlalu jelas. Jokwoi, kalau di bandingkan dengan koalisi di belakang Prabwo, tidak ada apa-apa nya," terang Burhan.

Lebih jelas sang doesn yang juga menjadi direktur eksekutif Indikator Politik Indonesia (Indopol), jika Jokowi ingin menang mudah, dia akan menerima pinangan Golkar dan PPP. Karena, di bulan Maret, elektabilitas Jokowi sangat tinggi. Tetapi, Jokowi malah menampik tawaran dari dua partai ini.

Sedangkan untuk Prabowo, di atas kertas saja dukungan politik mencapai 53 persen, terlebih dukungan dalam hal materi, lebih berlimpah ruah.