Print this page

Ritual Damarwilis, Bebersih Suku Baduy Dalam

Ritual Damarwilis, Bebersih Suku Baduy Dalam

detakserang.com- BANTEN,Seba Baduy yang rutin di lakukan setiap tahun oleh Suku baduy dalam dan luar,selalu menarik perhatian dunia luar,berbagai media tak ingin melewatkan ritual tersebut,selain berbagai media yang mendokumentasikan ritual tahunan tersebut, banyak peneliti juga ikut andil dalam acara tahunan Suku Baduy tersebut.

Satu hari sebelum acara seba baduy di mulai,banyak media,peneliti serta masyarakat yang datang ke kampung Baduy di KaduKetu Keluruhan Kanekes Kecamatan Luwidamar Kabupaten Lebak,mereka ingin tahu acara/atau ritual apa yang di lakukan sebelum memulai Seba.

Sesuai pantuan Detakserang.com di kampung baduy,pada sore warga baduy mulai mengumpulkan hasil bumi mereke ke rumah Jaro Dainah Kepala Adat,selain itu pada malam hari para suku Baduy Dalam mulai berdatangan ke rumah kepala adat,untuk titik keberangkatan esok hari,sesuai informasi yang di peroleh pada malam hari suku Baduy dalam melakukan ritual rajah,yaitu melakukan doa'doa pada kinang/sirih yang esok pagi akan di makan sebelum berangkat,untuk tolak bala,serta keselamatan sepanjang perjalanan suku baduy Dalam.

Pada dini hari tepat pukul 04:00 wib,suku baduy dalam memulai persiapan perjalanan yang di mulai dengan makan,kemudian memakan kinang/rajah yang semalam telah di doa'kan,di pimpim langsung oleh ayah mursid tokoh baduy dalam,17(tujuh belas) warga baduy dalam memulai perjalanannya lebih dari 160 Km. Team detakserang yang mengikuti perjalanan mereka mengambarkan sepanjang perjalanan mereka tak berkomukasi satu sama lain, serta berjalan satu baris,setelah berjalan hampir 10 kilo,ada satu ritual yang selama ini belum terlalu banyak di expos oleh media.

"Ritual Damarwilis,ritual bersih-bersih diri dan mensucikan diri,serta ritual punten numpang lewat dan minta izin kepada para leluhur,untuk melakukan perjalanan di lakukan di Sungai Cigolear,17(tujuh belas)

Warga baduy dalam melakukan ritual Damarwilis,dengan mandi,cuci kaki dan tangan,di tengah aliran sungai, selain itu di pinggir sungai ada sendang air,namun saat detakserang.com ingin mendokumentasi hal apa yang di lakukan di sendang air tersebut,salah satu warga baduy tidak memperbolehkan karena sakral.

Seusai ritual Damarwilis,17(tujuh belas) baduy dalam mempersiapkan diri untuk melanjutkan perjalanan,namun sebelum melanjutkan perjalanan mereka makan serta nyirih.

Dalam perjalanan Ayah Mursid menerangkan "Kalau bebersih maksudna mah mereun urang rek ngajalankan seba ieu supaya kekurangan jeung kasalahan di hampurana jeung nu gusti agung (kalau bersih-bersih maksudnya agar kita menjalankan Seba ini supaya segala kekurangan dan kesalahan dapat di maafkan oleh yang maha besar)," lanjut Ayah Mursi dengan bahasa Sunda.

setelah berjalan kurang lebih 2 kg,warga baduy tiba di kantor Kecamatan luwidamar, untuk melakukan seserah hasil bumi,kurang dari satu jam silahturohmi dengan Camat,mereka akan melanjutkan perjalanan menuju Pemkab Lebak,dan di teruskan ke Serang.