Pemahaman Radikalisme atau tindakan untuk merubah keadaan,sering sekali di salah artikan oleh para remaja,seperti arti Jihad, di kalangan remaja sering kali berfikir dangkal. "Jihad seringkali disamakan dengan terorisme. Pahadal keduanya merupakan hal yang berbeda," ungkap Sekretaris MUI Kota Serang Amas Tadjudin kepada waratwan usai memberikan materi dalam acara seminar nasional Remaja dalam Pusaran Radikalisme, di Kantor Kanwil Kemenag Banten.
Amas Tadjudin menerangkan bahwa pelajar dan mahasiswa sangat rentan mendapat pengaruh paham yang mengatasnamakan jihad ini. "Seringkali pemahaman jihad dibuat seperti hitam putih. Padahal agama tidak membenarkan bunuh diri dengan cara jihad untuk mendapatkan surga, itu salah satu pengertikan Radikalisme Jihat yang salah," tegasnya.
Untuk itu Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Banten menggas diskusi terkait Radikalisme, dengan menghadirkan kalangan santri dari beberapa pondok pesantren, mahasiswa, pelajar, dan akademisi.