Plt Gubernur Kembali Bantu Rumah Tidak Layak Huni

Plt Gubernur Banten Rano Karno saat menyambangi rumah salah satu warga yang tidak layak huni Plt Gubernur Banten Rano Karno saat menyambangi rumah salah satu warga yang tidak layak huni

detakbanten.com SERANG - Samhudi (45) warga miskin asal Kampung Ciwaru Lor, Kelurahan Kemanisan, Kecamatan Curug, Kota Serang mengaku kaget dan terharu atas kunjungan mendadak Plt Gubernur Banten Rano Karno ke rumahnya yang nyaris roboh.

Laki-laki paruh baya yang berprofesi sebagai buruh bangunan ini terdiam laksana patung, ia benar-benar tidak menyangka kalau orang nomor satu di Banten menyambangi dan menyalurkan langsung bantuan kepadanya.

"Saya benar-benar tidak menyangka, Pak Rano datang langsung kerumah saya yang reot ini. Alhamdulillah saya senang dapat bantuan dari Pak Rano," ucap Samhudi didampingi istri dan kedua anaknya.

Jarum jam menunjukkan pukul 13.30 WIB, Jum'at 26 Juni 2015. Awan terang bergulung-gulung menyelimuti langit dan terik mentari membuat badan terasa panas. Tampak, mata laki-laki itu berkaca-kaca dan kembali terharu saat menyaksikan Plt Gubernur melihat langsung kondisi didalam rumahnya yang berkontruksi kayu dan berdinding bilik-bilik bolong.

Bersama istri dan kedua anaknya. Ia sudah bertahun-tahun menempati gubuk reot tersebut sebagai tempat berlindungnya. Samhudi tak banyak bicara. Ia sempat memegang tangan Plt Gubernur sebagai makna ungkapan rasa syukurnya, sekaligus menyampaikan ucapan terima kasih atas bantuannya.

"Saya ucapkan banyak terima kasih sudah dibantu, semoga kebaikan beliau dan semuanya dibalas oleh Allah SWT," singkatnya sambil matanya berkaca-kaca.

Melihat kondisi Samhudi, Plt Gubernur langsung menyerahkan bantuan uang tunai sebesar Rp.15 juta dan menyalurkan kebutuhan sandang, pangan dan lainnya.

"Saya bantu bapak 15 juta untuk benerin rumah ya, awas kalo ga jadi, nanti saya kesini lagi harus sudah jadi ya," pesan Rano.

Kunjungan Plt Gubernur Banten Rano Karno yang didampingi Kepala Dinas Sosial Provinsi Banten Nandy Mulya dan jajarannya itu dimaksudkan untuk meninjau langsung kondisi rumah warga yang tidak layak huni yang berdekatan dengan Kawasan Pusat Pemerintah Provinsi Banten (KP3B).

"Ini didepan mata, ini kan depan KP3B. Kita akui bahwa masih ada rumah seperti ini di dekat KP3B. Gak usah kita salahin Kabupaten atau Kota lah. Kalo Provinsi masih bisa, mulai sekarang kita keliling cari rumah seperti ini yang dekat dengan kita (KP3B), kita bantu secepatnya, " ujarnya kepada wartawan.

Kepala Dinas Sosial Provinsi Banten Nandy Mulya saat mendampingi Plt Rano Karno menjelaskan, Samhudi merupakan penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) dengan mendapat bantuan uang tunai Rp. 1,7 pertahun. Tidak hanya itu, keluarga Samhudi sudah mendapatkan Kartu Perlindungan Sosial seperti BPJS dan Kartu Indonesia Pintar untuk kedua anaknya yang masih berstatus pelajar, yakni Sarmila (Kelas 3 SMP) dan Rizki (Kelas 4 SD).

"Bantuan RTLH Bansos tidak direncanakan diusulkan oleh pemerintah Kabupaten/Kota lantaran tidak tercover oleh bantuan RTLH yang jumlahnya 850 rumah," kata Nandy.

Nandy menjelaskan, pelaksanaan pembangunan RTLH dilakukan setelah proses verifikasi kepada warga yang akan mendapat bantuan tersebut, misalnya tentang kepemilikan lahan, surat tanah, dan bukti kepemilikan sah. "Jika rumah berada di bantaran rel atau sungai yang belum jelas kepemilikan tanahnya, tidak masuk dalam bantuan RTLH," jelas Nandy.

Go to top