DLH Kota Tangerang Ajak Warga Peduli Lingkungan

DLH Kota Tangerang Ajak Warga Peduli Lingkungan

Detakbanten.com Tangerang-Pemkot Tangerang menggulirkan berbagai program yang melibatkan partisipasi warga untuk peduli lingkungan. Mulai dari Bank Sampah, Tempat Pembuangan Sampah (TPST 3R) sampai sedekah sampah.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang, Engkos Zarkasyi mengatakan, program kebersihan dan pengelolaan lingkungan berbasis masyarakat dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat kota setempat dalam menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Ia menjelaskan, program yang telah dijalankan dalam rangka pengelolaan sampah bersama masyarakat adalah Bank Sampah. Tercatat 320 Bank sampah telah terbentuk dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat.

"Bank sampah tidak hanya mengajak warga peduli akan lingkungan dengan memilah sampah secara mandiri namun telah menjadi pemberdayaan bagi masyarakat," ujar Engkos.

Manfaat yang diterima pengelola dan masyarakat di Bank sampah yakni mendapatkan hasil berupa uang dari sampah yang disetorkan. Penghitungannya berdasarkan jumlah sampah yang ditabung.

"Bank sampah telah dijadikan masyarakat sebagai pusat pemberdayaan ekonomi, sebab uang yang diperoleh dapat dipergunakan untuk keperluan rumah tangga seperti membayar listrik dan lainnya,"ucapnya.

Program lainnya adalah TPS-3R yang berfungsi mengurangi sampah yang dibuang ke TPA Rawa kucing dengan memaksimalkan pengelolaan disumbernya.

"Melalui TPS 3R masyarakat memilah jenis sampah untuk memudahkan pengelolaan organik menjadi kompos dan anorganik jadi sampah yang dibuang ke TPA semakin berkurang," paparnya.

Menurutnya di Kota Tangerang terdapat 9 TPS 3R yang dikelola mandiri oleh masyarakat. Sampah yang masuk setiap harinya dicatat termasuk juga yang terbuang ke TPA Rawa kucing. "Hampir 60 persen sampah yang dikelola TPS 3R berhasil menjadi kompos dan dipergunakan untuk penghijauan lingkungan," ungkapnya.

engkos zarkasyi

Program lainnya yang mengajak masyarakat berpartusipasi aktif dalam pengelolaan lingkungan adalah sedekah sampah. Setelah sampah anorganik seperti botol plastik kardus dan lainnya di rumah selanjutnya disetorkan kepada petugas kebersihan di posko penukaran.

"Sedekah sampah yang digulirkan sejak tahun lalu ini mampu mendorong partisipasi masyarakat dalam mengelola sampah khususnya anorganik, Masyarakat pun dapat bersedekah melalui sampah yang dikumpulkannya," ujar Engkos.

Sampah yang telah dikumpulkan tersebut nantinya akan dijual kepada pengepul dan uang pendapatannya akan disetorkan kepada Baznas. Sejak program dimulai uang yang terkumpul mencapai Rp 20 juta. "Program tersebut akan disosialisasikan sampai tingkat RT/RW. Sehingga seluruh masyarakat dapat berpartisipasi dalam program pengelolaan sampah ini," pungkasnya. (Advertorial)

Go to top