Pungutan di SMKN 5 Dikeluhkan Wali Murid

SMKN 5 Kabupaten Tangerang. SMKN 5 Kabupaten Tangerang. Iday

detakbanten.com KAB. TANGERANG- Sejumlah wali murid di SMKN 5 Kabupaten Tangerang mengeluhkan besarnya pungutan yang dibebankan pihak sekolah setiap bulannya.

Menurut mereka sejak diambil alih oleh pihak provinsi kini pihak sekolah membebankan berbagai pungutan yang dirasakan sangat membebani para wali murid.

S, salah seorang wali murid SMKN 5 Tangerang yang enggan disebutkan namanya mengatakan bahwa setiap bulannya dirinya harus membayar Rp 500 ribu kepada sekolah. Uang tersebut menurut S, untuk Dana Sumbangan Pendidikan (DSP) dan sumbangan sukarela yang besarnya sama Rp 250 ribu.

“Jadi setiap bulan saya harus mengeluarkan biaya Rp 250 Ribu untuk DSP dan Rp 250 ribu untuk sumbangan sukarela,” katanya pada Rabu, (11/10/2017).

Menurut S memang sebelum melakukan pungutan dana sumbangan sukarela ke wali murid kelas 1, 2 dan 3 pihak sekolah terlebih dahulu mengadakan musyawarah bersama komite. Saat itu hasilnya, seluruh siswa diwajibkan untuk membayar dana sumbangan sukarela yang diperuntukan untuk membayar gaji guru SMKN 5 Kabupaten Tangerang yang masih berstatus honorer.

“Saya waktu musyawarah itu, memang saya menandatangani keputusan musyawarah yang mewajibkan orang tua siswa membayar Rp 250 ribu perbulan untuk sumbangan sukarela karena khawatir anak saya dikucilkan bila saya tidak setuju,” tuturnya.

Menurut S seharusnya pihak sekolah tidak memaksakan keputusan musywarah yang digelar sekitar 4 bulan lalu tersebut, karena menurutnya bagi orang tua siswa yang kurang mampu secara ekonomi biaya sebesar Rp 500 ribu yang harus dikeluakan setiap bulannya tersebut sangat memberatkan. Apalagi, bila memiliki anak lebih dari satu yang masih sekolah.

“Mungkin bagi siswa yang mampu secara ekonomi dana sebesar Rp 500 Ribu setiap bulan tidak masalah, kalau saya sangat berat pak karena penghasilan seorang petani tahu sendiri tidak menentu,” ujarnya.

“Jujur pak untuk uang dana sumbangan sukarela sebesar Rp 250 ribu saya belum mampu bayar meski anak saya terus merengek meminta bayaran,” sedihnya.

Sementara itu saat hal ini hendak diklarifikasi kepada pihak sekolah, Kepala SMKN 5 Kabupaten Tangerang Kamsono belum bisa diminta tanggapannya. Pasalnya, saat mendatangi sekolah Satpam SMKN 5 Kabupaten Tangerang yang tidak mau meyebutkan namanya mengatakan, Kepala SMKN 5 Kabupaten tangerang Kamsono sedang sakit dan dirawat di salah satu rumah sakit swasta di Kota Tangerang. “Pak kepala sekolah sedang sakit dirawat di rumah sakit ini juga guru-guru semua pada tidak ada sedang jenguk ke sana,” katanya.

Semenetara itu saat mencoba menghubungi Wakil Kepala Sekolah bidang Hubungan Masyarakat (Humas) SMKN 5 Kabupaten Tangerang Asep Sudrajat, dirinya enggan menjawab pertayaan terkait sumbangan dana sukarela sebesar Rp 250 ribu tersebut. “Saya lagi sakit dari hari Senin belum ke sekolah nanti sore mau berobat ke Tangerang,” singkat asep melalui telepon.

 

 

Go to top