Print this page

Kurangi Volume Sampah Di TPA, Sedekah Sampah Menuai Berkah

Kurangi Volume Sampah Di TPA, Sedekah Sampah Menuai Berkah

detakbanten.com KOTA TANGERANG - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang mencanangkan gerakan peduli sampah sebagai gerakan sosial dengan melibatkan kelompok masyarakat untuk berkomitmen peduli terhadap kelestarian dan kebersihan lingkungan.

Tujuannya adalah untuk mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA Rawakucing agar bisa dikelola oleh warga menjadi produk bernilai dan menghasilkan pendapatan yang dapat disedekahkan. Untuk itu, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang akan memperbanyak program Bank Sampah untuk mengelola sampah dan mengurangi pembuangan TPA Rawakucing.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang Engkos Zarkasyih mengatakan, Bank Sampah merupakan konsep pengumpulan sampah kering dan dipilah serta memiliki manajemen layaknya perbankan, tapi yang ditabung adalah sampah.

IMG-20170821-WA033

"Di Kota Tangerang ada 320 Bank Sampah yang tersebar di 13 kecamatan, satu Bank Sampah mampu melayani satu Rukun Warga (RW)," ujar Engkos saat ditemui.

Antusias warga terhadap Bank Sampah saat ini sangat bagus. Hal tersebut terlihat dari sampah yang disetorkan warga ke Bank Sampah dan mampu membantu keperluan seperti membayar listrik, telepon atau lainnya. "Jadi, keberadaan Bank Sampah ini selain membantu Pemkot mengelola sampah, juga memberikan pendapatan bagi warganya," ujarnya.

Adapun sistem kerja Bank Sampah adalah, warga memilah sampah anorganik sebelum disetorkan ke Bank Sampah. Kemudian, sampah anorganik tersebut ditimbang di Bank Sampah dengan harga per kilogramnya yang telah ditetapkan.

Lebih lanjut, Engkos menuturkan, DLH juga mempunyai program terbaru yaitu 'Kampung Iklim'. Dinamakan kampung iklim karena semuanya lengkap ada disana (penghijauannya,Kebersihannya dan Bank Sampahnya). Ini merupakan peningkatan dari program sebelumnya yaitu kampung Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

"Insya Allah Kami akan melakukan pembinaan dan sosialisasi di 13 kecamatan,mudah-mudahan dengan adanya kampung iklim, permasalahaan sampah bisa teratasi lebih baik lagi," tukas Engkos.

Sedangkan, untuk mengatasi sampah dijalan-jalan protokol, DLH memiliki tim saber yang ditugaskan untuk bekerja mengangkut sampah pada malam hari. " Ada 15 kendaraan yang beroperasi tiap malam,dengan petugas kebersihan 45 personil," tukasnya lagi.

Sementara Kabid Kebersihan dan Penangganan Sampah pada DLH Kota Tangerang Buceu Gartina menambahkan, penanganan sampah yang sudah dilakukan oleh DLH selama ini adaalah adanya penambahan jumlah Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST),Tempat Pengolahan Sampah Terpadu 'reduce, reuse, recycle' (TPST 3R), pengangkutan malam, sedekah sampah dan sweping sore.

"Tahun depan rencana pembangunan ITF (Intermediate Treatment Facility) di Jatiuwung dan pembangunan Recycle Center. Dan kita sedang mencari lahan di sekitar Ciledug larangan guna membangun ITF juga," tambah Buceu.

Buceu menjelaskan,kegiatan Sedekah Sampah ini juga dilakukan oleh DLH dan kita lakukan dua minggu sekali setiap hari jumat.Dinamakan Sedekah Sampah karena setiap hasil penimbangan dari sampah sampah tersebut akan diserahkan kepada Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).

"Hasil dari Sedekah sampah itu kita pilah berdasarkan jenisnya, seperti plastik, emberan, kaleng, kertas, ataupun koran, dan kita timbang di pengepul, hasilnya kita berikan sepenuhnya kepada Baznas," ujarnya.

Walaupun semua hasil dari Sedekah Sampah diserahkan kepada Baznas, tetapi DLH Kota Tangerang tetap mengawasi berapa jumlah sampah yang telah dihasilkan oleh pegawainya. (Advertorial)