Ketua RT Meradang Dituding Bekingi Warem Jablay

Pdk Aren- Inilah suasana Warem Jablay di daerah Pdk Aren, Rabu (4/12)DT Pdk Aren- Inilah suasana Warem Jablay di daerah Pdk Aren, Rabu (4/12)DT

PONDOK AREN - Ketua RT 02/04 kelurahan Pondok Kacang Barat kecamatan Pondok Aren kota Tangerang Selatan (Tangsel), S, meradang dituding membekingi warung remang-remang (warem). Bahkan istrinya merasa ketakutan jika suaminya dipecat dari pekerjaannya.

Selain menjabat ketua RT, juga sebagai anggota Satpol PP Tangsel, merasa telah diperlakukan tidak adil oleh warganya sendiri yang diketahui bernama Lia Nokwaliyah (40). Yang konon suaminya saat ini akan mencalonkan diri sebagai calon legislilatif dari PKS untuk DPRD kota Tangsel.

Kepada wartawan, S, menjelaskan dirinya pernah didatangi pengurus Majelis Taklim, yang akan memasang spanduk memprotes adanya warem milik Emon yang tidak jauh dari tempat tinggalnya.

“Saya pernah didatangi ibu-ibu, yang mau masang spanduk atas nama Majelis Taklim As-Syuhada yang memprotes adanya Warem dan peredaran minuman keras. Saya bilang, selaku RT, saya tidak melarang dan menyuruh, silahkan saja, itukan warga saya,“ ungkapnya.

Masih kata S, dirinya selaku ketua RT sudah sebisa mungkin mempasilitasi berbagai kegiatan RT. ”Saya selaku RT juga mempasilitasi tempat untuk kegiatan Posyandu juga Majelis Taklim.

Bahkan, kalau mau juga  Saya bisa melaporkan adanya pengurus Majelis Talim yang membagikan kalender usai kegiatan pengajian berlangsung, inikan sudah jelas kampanye. Tapi tidak saya lakukan, karena semuanya warga saya,” jelasnya.

Ditemui dirumahnya, Lia Nokwaliyah satu dari puluhan warga di RT 02/04 Kampung Lio, Pondok Kacang Barat menjelaskan, Aksi protes mendatangi RT tersebut bukan tanpa alasan. Selain merasa terganggu karena kebisingan yang ditimbulkan suara musik yang keras, warga juga pernah memergoki kejadian yang dinilainya tidak wajar. Warga pernah melihat anak dari pemilik warem yang baru berumur 7 tahun, mengajak dua anak lain yang masih berumur 3 dan 7 tahun, melakukan simulasi adegan layaknya orang dewasa.

”Saat itu ada warga memergoki anak anak tengah melakukan simulasi hubungan suami istri. Astaghfirullah,” tutur Lia, Rabu (4/12).


Menurut Lia, semenjak kejadian itu warga merasa ketakutan sendiri tentang apa yang bakal terjadi nanti. Belum lagi, para warga menilai ketua RT setempat tak lagi berada dipihak mereka.


”Kami sangat mengkhawatirkan masa depan anak - anak kami. Saya mewakili ibu - ibu Majelis Taklim As-syuhada, kemudian mengadu kepada Siti Chodijah, Ketua Komisi II DPRD Kota Tangsel dan anggota Komisi II, Julia Miharja, sebab saya merasa miris dengan keberadaan warem yang ada disini,” Ujarnya. (red)

 

 

Go to top