Print this page

Tiga Bulan Jadi Target Operasi, Polsek Serpong Akhiri Hidup Lima Begal

ilustrasi ilustrasi

detakbanten.com SERPONG - Seperti memiliki pabrik amunisi, tim Buser Polsek Serpong terpaksa harus memuntahkan pelor-pelor panasnya ke arah kawanan begal motor yang selama tiga bulan belakangan ini menjadi TO alias target operasi petugas kepolisian setempat.

Tak tanggung-tanggung, kali ini giliran lima kawanan begal motor harus mengakui kemanjuran timah panas tim buser Polsek Serpong. Kelimanya pun akhirnya dikirim ke akhirat lantaran pada saat penggrebekan, mereka justru melakukan perlawanan dengan menyerang petugas menggunakan senjata api.

Dari data yang ada, kelima begal motor tersebut dikirim ke akherat dari dua tempat berbeda. Yakni dari Pelabuhan Merak Kota Cilegon bernama Ali Husein (35) dan Ibrohim alias Boim (26). Sementara dari desa Sukamulya, Kecamatan Cikupa Kebupaten Tangerang bernama M. Ali (24), Ahmad Syafei (28), dan Abdul Wahab (26).

Kapolsek Serpong, Komisaris Polisi (Kompol) Arman mengatakan, pihaknya mendapat kabar kalau dua tersangka yakni Ali Husein dan Ibrohim alias Boim bakal melarikan diri ke Sumatra.

"Kemudian petugas kami yang dipimpin Kanit Reskrim AKP Toto Daniyanto langsung melakukan pengejaran ke Merak," ujar Arman, Minggu (8/2).

Rupanya, perkiraan Polisi pun tak meleset. keduanya tengah bersiap untuk menyebrang. Namun keburu diketahui petugas yang bakal menangkapnya. Akan tetapi, pada saat hendak diamankan, keduanya malah menodongkan sejata api jenis pistol kearah petugas.

"Rupanya pelaku mengetahui kedatangan petugas. Dan, salah seorang dari pelaku tiba-tiba mengeluarkan senpi rakitannya dan menembak anggota kami. Tembakan itu langsung dibalas tim buser, hingga keduanya roboh," beber Arman.

Lantaran luka tembak di area perut dan dada pelaku, malaikat mautpun datang menjemput ajal keduanya. Napas kedua penjahat bengis ini pun terhenti ditengah perjalanan menuju rumah sakit. Dari tangan kedua pelaku, Polisi mengamankan barang bukti berupa senpi rakitan, pisau, dan juga telepon genggam milik pelaku.

Tak cukup hanya di satu tempat petugas melakukan pengejaran terhadap pelaku kelompok begal motor pimpinan 'Jendral' yang pada medio Desember lalu juga di deportasi ke akherat oleh Polisi. Petugas pun langsung kejar dateline dengan melakukan penggrebekan kelokasi persembunyian kelompok rampok tersebut. Desa Sukamulya, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang pun menjadi target pengejaran tiga pelaku lainnya. Hingga matahari terbit, petugas sampai di rumah kontrakan yang dijadikan tempat persembunyian kawanan begal motor ini.

Tetapi lagi lagi petugas disambut desingan suara peluru begal. Hal itu lantaran sebelumnya pada saat akan diamankan, petugas meminta agar ketiganya keluar dan menyerahkan diri. Sontak, aksi ini pun mengundang perhatian warga sekitar untuk menonton. Akibat suara dar-der-dor di pagi buta tersebut, Petugas yang dipimpin AKP Toto Daniyanto ini pun harus ekstra waspada karena selain berhadapan dengan para begal, petugas pun harus menertibkan warga setempat supaya menjauh dari lokasi penangkapan sambil sesekali mengeluarkan suara tembakan peringatan kearah persembunyian para begal.

Akibat menerima serangan yang dilancarkan terus-menerus oleh ketiga pelaku, Polisi pun akhirnya mengambil langkah tegas untuk membekuk pelaku hingga tewas di tempat. M. Ali (24), Ahmad Syafei (28) dan Abdul Wahab (26), lagi-lagi tersungkur ditempat persembunyiannya akibat terjangan timah panas tim Buser Polsek Serpong.

Dari tangan ketiga pria asal Lampung ini, polisi menyita sepucuk senpi FN jenis Six Hours berikut 10 butir peluru Cal 32. senjata air soft guns, dua senjata tajam, kunci leter T dan dua unit sepeda motor curian. Untuk keperluan autopsi, ketiga jenazah itu pun akhirnya dibawa petugas ke RS Polri Kramati.

Sementara itu, Toto mengungkapkan, kelima pelaku ini sudah puluhan kali terlibat begal motor di kawasan Serpong dan sekitarnya. Pimpinan mereka yang sering disebut Jenderal, sebelumnya sudah terlebih dahulu melanglang buana di akherat lantaran kesambar timah maut tim buser Polsek Serpong Desember tahun lalu.

"Mereka biasa melakukan aksinya di Serpong, mereka juga masih satu kelompok dengan Jendral yang tewas Desember lalu," pungkas Toto.