356 Pelaut Siap Menyeberangkan Jutaan Pemudik

356 Pelaut Siap Menyeberangkan Jutaan Pemudik

detakserang.com- CILEGON, Tidak banyak yang tahu dan menyangka bahwa nyawa kapal dan seisi ribuan penumpang yang berada didalam kapal saat arus Mudik Lebaran yang dilaksanakan tiap tahun berada ditangan para pelaut kapal. Dari data yang dilangsir Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Banten, Sebanyak 365 Pelaut yang terdiri dari para nakoda, mualim dan Macinis, Kepala Kamar Mesin dan tenaga pekerja yang berada didalam kapal rela berkorban untuk meyiapkan diri mereka menyeberangkan jutaan para pemudik dari Pulau Jawa Ke Pulau Sumatera di Perlintasan Penyeberangan Merak - Bakauheni.

"Dari data 39 kapal yang tersedia saat ini, jumlah perwira deck dan perwira mesin yang bekerja di kapal di perlintasan merak bakauheni sebanyak 356 orang" Ungkap Thomas Chandra Kepala Bidang Kesyahbandaran Kantor Syahbandar Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Banten yang dikonfirmasi langsung di Kantornya, Rabu (23/7).

Thomas mengatakan bahwa dari Jumlah Para pelaut yang ada, diantaranya terbagi atas beberapa profesi diantaranya sebagai Nakoda dan mualim yang berlaku sebagai perwira deck di atas Kapal Penyeberangan.

"Untuk jumlah perwira deck, nakoda dan mualim berjumlah 183 orang, sementara untuk perwira mesin berjumlah 173 orang yang terdiri atas kepala mesin, machinis satu dan dua serta petugas lainnya" Tandasnya.

Sementara itu, I made Suartama, Staf Bagian keselamatan berlayar KSOP Kelas I Banten menjelaskan secara rinci bahwa para pelaut yang menyeberangkan pemudik tentunya harus memenuhi standar yang ditetapkan salah satunya memiliki sertifikasi sebagai pelaut.

"Baik Nakoda dan mualim harus punya sertifikasi pelaut. Sertifikasinya menyesuaikan dengan penggolongan daerah pelayaran pelaut dan pengalaman bekerja di kategori jenis kapal yang pernah di nakodai" Jelasnya.

Made menjelaskan bahwa untuk mempersiapkan diri menghadapi arus mudik Lebaran di Pelabuhan Merak, para pelaut telah dibekali ilmu dan kemampuan dalam menghadapi situasi yang terjadi dalam perjalanan.

Bukan itu saja, lanjutnya, pemeriksaan Kesehatan fisik dan mental juga selalu dilakukan untuk memperispakan kesiapan diri para pelaut saat menyeberangkan kapal.

"Kesiapan kesehatan itu harus dan wajib. pemeriksaan kesehatan rutin biasanya dengan memperpanjang sertifikasi buku pelaut, dan itu biasanya ada dimasing-masing perusahaan pelayaran" Ungkapnya.

Sementara itu, Ditempat terpisah, Salah seorang Kapten Kapal Muatan Penumpang (KMP) Prima Nusantara jatuh pingsan saat menyandarkan kapalnya di Pelabuhan Merak, informasi yang berhasil di himpun kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 01.45 wib, pada hari rabu dini hari. Diketahui sekitar pukul 19.00 wib ada pergantian shif kru kapal yang harus menganti semua kru yaitu kru kapal kedua mulai dari Kapten hingga mualimnya di ganti semua,

"Karena ganti shif saya bangunkan kapten, Saat itu kapal sedang melaju ke arah pelabuhan merak dari bakauheni, namun tiba tiba Pak Kapten kejang kejang. Saya tidak tahu penyebabnya apa," ungkap kru kpal yang enggan disebutkan namanya.

Begitu sampai di Pelabuhan merak, lanjut sumber, Kapten kapal langsung diperiksa oleh petugas medis di tempat kapten tersebut istirahat di kamar peristirahatan di di dalam kapal.

"Setelah di periksa sama tim medis yang bertugas diposko kesehatan, dokternya tidak sanggup, lantas dibawa ke Rumah Sakit Krakatau Medika," tuturnya

Sementara itu Humas Manajer PT ASDP Indonesia Ferry cabang utama Merak Mario S Oetomo membenarkan adanya kejadian tersebut. Diketahui kapten kapal tersebut, lanjut mario, bernama Albert Suhendri.

"Memang ada Kapten Kapal Prima Nusantara pingsan, bernama Albert Suhendri, Tim medis sudah membawa korban ke Rumah Sakit terdekat untuk mendapatkan pengobatan dan pemeriksaan lebih lanjut," ungkapnya.

Mario mengungkapkan bahwa kejadian tersebut terjadi diduga karena korban mengalami faktor kelelahan dalam bertugas.

"Indikasi kelelahan dan pingsan langsung dibawa ke RSKM" Tandasnya.

 

 

Go to top