Menurutnya, angka tersebut termasuk yang tinggi bila dibandingkan dengan provinsi lain di Indonesia.
"Ini menjadi pekerjaan rumah (PR) kita bersama, baik pemerintah kabupaten/kota maupun provinsi dan pusat," jelasnya.
Ia mengaku tengah menggodok sebuah program yang akan menekan angka tersebut. Di antaranya program pelayanan perizinan terutama investasi. Karena perizinan merupakan hulu dari seluruh sektor ketenagakerjaan.
Izin yang mudah, menurutnya, akan menarik para investor baru untuk membuka lahan usaha di Banten, termasuk ikut membuka banyak lapangan pekerjaan baru. Namun ini belum cukup, ketersediaan lapangan kerja pun harus didukung dengan kualitas dan kuantitas SDM yang ada.
Untuk itu, menurutnya, strategi lain juga tengah disiapkan agar bisa memaksimalkan pembinaan terhadap SDM di Banten. Sehingga mereka siap menempuh dunia kerja. (Wan)