Zaki:Airin Lebih Mementingkan Keluarga di banding Masyarakat Tangsel

mubarakCIPUTAT- Pascapenggeledahan ruang Sekretaris daerah dan Kantor Dinas Kesehatan Kota Tangsel oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Selasa,(22/10) jadi buah bibir sejumlah pegawai Pemkot setempat.
Kegiatan kedinasan dan kantor pelayanan tetap berjalan seperti biasanya,Namun, pada Kamis (24/10), walikota Tangsel dikabarkan pergi ke KPK untuk menjenguk suaminya, Tb Chaery wardhana yang jadi tahanan KPK terkait kasus suap Pilkada Kabupaten Lebak. 
 
Keberangkatannya ke kantor KPK di Jakarta pada jam kerja,Kepergiannya ke KPK pada jam kerja sangat 
disayangkan. Padahal, sebagai pimpinan daerah harus mendahulukan kepentingan masyarakat bukan keluarga.  
 
"Pergi ke KPK kan untuk kepentingan keluarga bukan kepentingan masyarakat. Seharusnya, utamakan kepentingan masyarakat," ungkap pengamat pemerintahan dari Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, Zaki Mubarak, Kamis (24/10). 
Menurutnya, sebagai pimpinan daerah harus memberikan contoh yang baik untuk masyarakatnya. "Untuk menjenguk kan bisa di hari libur, seperti Sabtu dan Minggu," katanya. 
   
Terkait penggeledahan KPK, kata dia, jadi pintu masuk untuk membongkar sejumlah SKPD yang diduga melakukan pratek korupsi. Dinas Kesehatan sudah dilakukan penggeledahan untuk mengambil berkas dokumen yang diduga adanya penyelwengan proyek alat kesehatan sebesar Rp 23 miliar pada tahun anggaran 2012.
 
"KPK harus menuntaskan korupsi yang ada di Kota Tangsel," katanya. 
 Selain dinkes, dosen program pasca sarjana FISIP UIN ini juga mengindikasikan Dinas Pendidikan melakukan korupsi melalui dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). 
 
"Indikasi praktik korupsi ini dilihat dari keluhan dari orang tua siswa," ucapnya.(def)

 

 

Go to top