Banyak Kritik Masalah JPS, Walikota Serang Mengaku Dilema

Banyak Kritik Masalah JPS, Walikota Serang Mengaku Dilema
detakbanten.com SERANG - Walikota Serang mengaku dilema soal bantuan Jaring Pengaman Sosial (JPS) yang diberikan oleh pemerintah kota (Pemkot) Serang untuk Masyarakat yang telah di kucurkan dari tanggal 22 April untuk sebanyak 50 ribu Kepala Keluarga (KK) yang berada di Kota Serang.
 
Bantuan berupa Paket Sembako senilai 200 Ribu/paket yang diberikan melalui Dinas Sosial Kota Serang tersebut banyak menuai protes dari beberapa warga masyarakat yang merasa berhak namun tidak terbagikan dan juga masalah dinilai dari paket sembako yang diberikan dirasa tidak sesuai nilai uang.
 
"Kita dilema ini, makanya, satu sisi kita harus cepat tapi ya begini, Karena pembagian kemarin itu pembagian dari pendataan yang valid. Hasil Verifikasi. Jadi dibagi tetangganya yang berhak tidak kebagian. Makanya segera didata ini melalui RT, RW, lurah, camat dan dinsos. Ini akan kita kasih lagi. Makanya dilema. Kita harus cepat." ungkap Walikota Serang Syafrudin saat di wawancarai wartaan di Kantor Dinas Komisi Informasi (Kominfo) Kota Serang, Selasa, 05/05/2020.
 
Syafrudin menjelaskan, pada awalnya, pihaknya dalam hal ini Pemkot Serang  yang menganggarkan untuk bantuan sosial sebanyak 50 ribu Kepala Keluarga (KK) dengan nilai barang berupa sembako senilai Rp 200 ribu, Tapi sebelum dibagikan, data itu meningkat kurang lebih hampir 70 ribu KK. 
 
"Jadi terkait adanya data tambahan tersebut ini sudah saya perintahkan ke pak inspektur untuk mengecek keberadaan dinsos, karena secara teknis dinsos yang akan menjawab, Saya kira itu, jadi nantinya kemungkinan kalau dibagi rata akan ada pengurangan dari nilai 200ribu itu nantinya, sebab dari data yang ada dari masyarakat saja sampai sekarang banyak yang masuk," jelasnya.
 
Masalah isi paket yang dinilai oleh masyarakat tidak sesuai dengan nilai uang di anggarkan, Syafrudin menganggap hal tersebut sesuatu yang wajar lantaran di kerjakan oleh pihak ke tiga yang mengambil keuntungan dari pekerjaan pengemasannya.
 
"Iya itu mah saya kira wajar, soalnya kalau pihak ketiga mah pasti ada keuntungan ya, Itu mah kesepakatan, ya akan dibahas lagi nanti terkait hal itu di karenakan ini bermasalah, insya Allah akan kami bahas lagi, mudah-mudahan bulan depan sesuai harapan masyarakat ya, Ini mah kita ngbantu cepat dipaido, ngbantu lambat juga dipaido." tandasnya.

 

 

Go to top