Pandemi Corona, Penukaran uang di BI Banten Turun 25 persen

Kantor Bank Indonesia Perwakilan Banten Kantor Bank Indonesia Perwakilan Banten
Detakbanten.com, SERANG - Menjelang Hari Raya ldul Fitri 1441 H, Bank Indonesia (BI) Provinsi Banten menyiapkan kebutuhan uang tunai yang diperkirakan sebesar Rp 3,025 Triliun. Arus keluar uang tunai pada periode Ramadan dan Lebaran tahun ini diperkirakan sebesar Rp 2,3 Triliun atau turun sebesar 25% dibanding tahun 2019. 
 
Hal ini seiring dengan adanya dampak ekonomi terkait pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), kebijakan dan stimulus Pemerintah kepada masyarakat selama periode penanganan dampak pandemi COVlD-19.
 
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten Erwin Soeriadimadja mengatakan, meningkatnya penggunaan nontunai ditengah pandemi COVlD-19, tinggi arus keluar uang tunai pada periode bulan sebelumnya serta hari Iibur yang lebih sedikit dibanding tahun lalu. 
 
Ia menambahkan, berbeda dari tahun sebelumnya, memerhatikan aspek kemanusiaan dan kesehatan masyarakat dalam memitigasi penyebaran COVID-19. "Layanan penukaran uang kepada masyarakat yang biasanya disediakan melalui penyediaan penukaran di lokasi umum seperti di Alun-Alun Kota Serang dan pasar tradisional, maka pada tahun ini hanya disediakan melalui loket di bank," ungkapnya. Senin (4/5/2020)
 
Terkait hal tersebut, lanjutnya, BI telah berkoordinasi dan meminta perbankan, agar dalam memberikan layanan dimaksud menegakkan protokol pencegahan COVID-19 pada masa PSBB secara ketat yang telah ditetapkan Pemerintah.
 
Protokol dimaksud antara lain penggunaan masker, pemindaian suhu tubuh, dan penerapan physical distancing. Penukaran dapat dilakukan pada saat masyarakat menarik atau setor uang ke perbankan. 
 
"Saat ini untuk pelayanan penukaran uang, Bank Indonesia Provinsi Banten telah bekerjasama dengan 11 Kantor Cabang (KC) Bank di Provinsi Banten antara lain Bank Banten, Bank BJB, BRl, BNI, BTN, Mandiri, BCA, BRI Syariah, UOB, Bank Syariah Mandari, Permata," tuturnya. 
 
Lebih lanjut ia menjelaskan, secara Nasional, BI berkomitmen menyiapkan kebutuhan uang tunai (outflow) yang diprakirakan sebesar Rp157,96 Triliun pada periode Ramadan/ ldul Fitri tahun ini, turun sebesar 17,7% (yoy) dibandingkan periode tahun lalu. 
 
Kebutuhan tersebut telah memerhatikan antisipasi kebutuhan selama bulan Ramadan, Iibur ldul fltri, serta kebijakan dan stimulus Pemerintah kepada masyarakat selama periode penanganan dampak pandemi COVID-19, termasuk pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). 
 
"Kebutuhan uang tunai (outflow) tertinggi pada periode Ramadan/ldul Fitri tahun ini terjadi di daerah Jabodetabek yang diprakirakan sebesar Rp38,0 triliun," terangnya. 
 
Untuk kelancaran penyiapan uang tunai dan kelancaran layanan penukaran tersebut, Bl menyusun strategi secara internal dan eksternal. Secara internal, Bl melakukan Penyediaan uang yang layak edar dan higienis untuk meminimalisir penyebaran COVID- 19 dengan melakukan karantina uang Rupiah selama 14 hari sebelum diedarkan, menyemprot disinfektan pada area perkasan, sarana dan prasarana, serta memerhatikan higienitas SDM dan perangkat pengolahan uang
 
Kemudian, pendistribusian uang secara tepat di tengah keterbatasan moda transportasi agar seluruh kantor perwakilan Bank Indonesia memiliki kecukupan persediaan uang secara nominal dan per pecahan.
 

 

 

Go to top