Print this page

Kecewa Terhadap Pengelola, Pedagang Mall CBD Gerudug Kantor Pengelola

Kecewa Terhadap Pengelola, Pedagang Mall CBD Gerudug Kantor Pengelola

detakbantem.com KOTA TANGERANG - Kecewa dengan pengelola, para pedagang di Mall CBD Ciledug, gerudug kantor pengelola. Mereka meminta agar uang sewa yang dibayarkan setiap bulan bisa di ringankan selama wabah virus corona masih ada di Kota Tangerang.

Ratusan pedagang tersebut mengeluhkan aktivitas mall yang sepi setelah wilayah Ciledug menjadi red zone virus corona. Apalagi ada satu orang yang meniggal akibat corona dan itu membuat khawatir para pedagang dan pengunjung untuk beraktivitas.

Adi, salah satu pedagang Mall CBD mengatakan, para pedagang disini menginginkan adanya keringan atau kebijakan dari pengelola. Jangan menagih uang sewa kiosnya sama besaranya, seperti bulan- bulan sebelumnya. Karena mulai bulan maret ini kondisi mall sangat sepi pengunjung efek dari wabah virus corona.

"Kami meminta kebijakan dari pengelola untuk mempertimbangkan uang sewa kios yang telah ditetapkan, kita harus memikirkan keselamatan dan kesehatan para pedagang dan pengunjung yang ada di Mall CBD Ciledug ini. Apalagi saat ini Ciledug sudah menjadi red zone virus corona, jadi tidak bisa kita meningkatkan penjualan, bahkan para pedagang sebagian sudah ada yang tutup. Namun kami para pedagang tetap di minta untuk membayar uang sewa sesuai dengan harga disaat situasi normal," ujarnya saat ditemui wartawan di lokasi, Senin (23/3/2020).

Adi menambahkan, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang sudah mengingatkan untuk beraktivitas di rumah selama wabah virus corona. Maka itu permintaan pedagang selama status Kejadian Luar Biasa (KLB) para pedagang menginginkan bisa beraktivitas di rumah tanpa memikrikan tagihan sewa setiap bulan.

"Mall ini bisa saja menjadi pusat penyebaran virus, itu juga kan rentan disini. Makanya kawan-kawan pedagang itu ambil inisiatif mengambil langkah duluan untuk menutup sementara tanpa koordinasi dengan Pemkot Tangerang. Kami jujur tidak memikirkan aspek ekonomi, justru Kami lebih memikirkan aspek kemanusiaan dan kami tidak mau mengorbakan karyawan demi secuil uang,"paparnya.

Ia menjelaskan, setelah sempat mendatangi kantor pengelola, para pedagang mendapatkan jawaban dari pengelola. Mereka menjanjikan dua hari kedepan akan menyampaikan keputusan ini.

"Intinya, kami cuma mengajak management ya sudahlah tidak usah memikirkan selalu biaya operasional ini itu. Apa management tidak mikirkan staf di bawah, makanya kami mendukung program pemerintah untuk tetap dirumah. Apalagi di wilayah kami sudah ada yang positif," ungkapnya.

Sementara itu, ketika wartawan ingin mengkonfirmasi ke pihak pengelola mengenai masalah permintaan para pedagang, pihak management tidak mau berkomentar dan meminta menunggu keputusan dari management.