Print this page

Wujudkan Wajah Baru Kota dan Warga, Lewat Kampung Tematik

Wujudkan Wajah Baru Kota dan Warga, Lewat Kampung Tematik

detakbanten.com KOTA TANGERANG - Salah satu program yang menjadi skala prioritas pembangunan Pemerintah Kota Tangerang adalah pembenahan lingkungan. Namun, program ini tidak akan efektif tanpa dukungan masyarakat. Untuk itu, peran serta masyarakat secara nyata amat dibutuhkan untuk mewujudkan cita-cita tersebut.

Diantaranya lewat pembangunan kampung tematik. Walikota Tangerang Arief R. Wismansyah menyampaikan, dengan terciptanya berbagai kampung tematik diharapkan dapat mengubah kondisi lingkungan menjadi lebih baik dan tertata.

"Saya berharap dengan terciptanya berbagai kampung tematik, kondisi lingkungan bisa lebih baik dan tertata, masyarakatnya juga jadi lebih guyub dan semakin peduli pada lingkungan sekitarnya," katanya.

Wujudkan Wajah Baru Kota dan Warga Lewat Kampung Tematik 1
Wali kota menambahkan, pembangunan kampung tematik bukan tanpa tujuan. Sebab Pemkot Tangerang berharap lewat kampung tematik bisa menjadi titik awal perbaikan lingkungan sekaligus mengangkat potensi sosial ekonomi masyarakat.

Program ini juga bertujuan mengampanyekan gerakan hidup sehat kepada masyarakat Tangerang. Karenanya, tak ketinggalan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) diminta agar mendukung dan terus mengawal pelaksanaan dan keberlangsungan kampung tematik di wilayah Kota Tangerang. "Untuk OPD teknis, terus kawal, dukung dan berikan masukan-masukan yang membangun perihal pelaksanaan dan keberlangsungan kampung," tandas Arief.

Bahkan, sebagai bentuk keseriusan agar program ini tidak mandek di tengah jalan, Pemkot Tangerang melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) menggembleng para lurah agar bisa menjadi seorang 'provokator' bagi masyarakatnya agar bisa berinovasi melalui kegiatan Training of Trainers (ToT) terkait pelaksanaan kampung tematik melalui bedah kampung di tiga lokasi. Ketiga lokasi itu ada di Tanah Tinggi yang mewakili zona tengah, Gandasari mewakili zona barat dan Larangan mewakili zona timur.

Kepala Bappeda, Sugiharto Achmad Bagdja, menyampaikan, melalui kegiatan ToT diharapkan terjadi perubahan tatanan masyarakat dengan pergerakan masif. Meski pada dasarnya di setiap kecamatan kampung tematik sudah muncul, namun Pemkot ingin agar konsistensi dari pergerakan masif itu terus berkelanjutan. "Yang paling utama, sebetulnya adalah sinergi antara camat, lurah dan masyarakat untuk melakukan perubahan lingkungan," jelasnya, Kamis (12/03/2020).

Ia juga menekankan, kegiatan ToT ialah langkah lanjutan dari kegiatan serupa yang pernah digelar sebelumnya di Puspem Kota Tangerang.

Kampung tematik

"Nah, kami sebetulnya ingin mengetahui sejauh mana tindaklanjut atas lokus baru kampung tematik dan bagaimana komitmennya, apakah lurah itu sudah berkolaborasi dengan masyarakatnya, karena yang kami inginkan bukan top-down melainkan bottom- up " terangnya.

Hingga tahun ini, sudah ada 20 kampung tematik. Ke-20 kampung tematik tersebut sudah mandiri, artinya mereka tidak tergantung dari intervensi Pemkot Tangerang.

"Mereka malah sudah berhubungan dengan dunia industri di lingkungannya masing-masing," jelasnya.

Tematik

Ia menambahkan untuk Tahun 2020, minimal 104 kampung tematik akan lahir di seluruh kelurahan yang ada di Kota Tangerang.

"Makanya melalui ToT kami harapkan lokus yang baru akan dapat ditindaklanjuti sehingga kampung tematik itu benar-benar menjadi ada", pungkasnya. (Adv)