Pemkot Serang Targetkan 2 Tahun Kedepan Wilayahnya Bebas Dolbon

Pemkot Serang Targetkan 2 Tahun Kedepan Wilayahnya Bebas Dolbon
detakbanten.com, SERANG - Pemerintah Kota (Pemkot) Serang targetkan 2021 akhir, wilayahnya bebas dari kebiasaan buang air sembarangan di kebon (Dolbon) dengan program masyarakat peduli Gerakan Dua Ribu Rupiah Untuk Jamban Keluarga (Gardu Jaga).
 
Program yang berangkat dari para kader posyandu Puskesmas tersebut bukan program pemerintah, melainkan inisiatif dari para kader posyandu, puskesmas serta  warga yang perihatin melihat kebiasaan warga masyarakat dan pola hidup lainnya yang masih suka modol sembarangan dan kekurangan jamban di tempat tinggalnya. 
 
"Saya atas nama pribadi dan pemerintah kota serang, sangat bersyukur bahwa pemkot serang mempunyai masyarakat yang peduli lingkungan, kesehatan, dan kebersamaan dan mudah mudahan  program kepedulian masyarakat ini bisa terus di tindak lanjuti dengan masyarakat yang lainnya," kata Wakil Walikota Subadri Usuludin saat hadiri louncing program Gardu Jaga di Kampung Cidadap Kelurahan Banjarsari  Kecamatan Cipocok, Kota Serang, Senin (10/02/2020).
 
Dikota serang sendiri, jelas Subadri dari 67 kelurahan yang ada, selain pola hidup, masih banyak warganya yang belum terpenuhi sarana jamban untuk buang air besar, terutama di Kecamatan Kasemen Taktakan dan Cipicok jaya.
 
"Ada sekitar 3000 jamban yang dibutuhkan untuk warga kota serang saat ini, namun ya alhamdulillah, seribu jamban telah ada bantuan dari pusat untuk pengadaannya, jadi tinggal sekitar 2000 jaban yang kurang, tinggal dibagi kelurahan yang ada di kota serang yang mesti di adakan, melalui sebuah kesadaran masyarakat dan perangkat desanya, jadi nanti tinggal dibagi saja dengan jumlah kelurahan yang ada, kita gotong royong semua agar terpenuhi sisanya itu,"jelasnya.
 
Subadri berharap, program ini dapat dicontoh dan diterapkan pada masyarakat lainnya agar nantinya di tahun 2022 kota serang terbebas dari buang air besar atau ngising sembarangan dapat terwujud.
 
"Masalah buang air besar sembarangan yang biasa di sebut dolbon, helikopter, dolli dikota serang ini memang dari kebiasaan pola hidup masyarakat, ada dari masyarakat yang mengatakan jika disediakan tempat malah tidak keluar, salah satu alasannya itu, disamping kebiasaan itu, juga masalah yang ada memang karena keterbatasan, baik itu keterbatasan ekonomi keterbatasan pengetahuan dan lainnya, sehingga 3000 masyarakat kita belum mempunyai jamban saat ini, namun tadi itu jika Gardu Jaga ini tiap kelurahan ada, dari para OPD yang ada, bantuan dari pusat dan provinsi, saya mempunyai keyakinan dua tahun kedepan ini kita akan dapat entaskan masalah Dolbon ini, 2021 akhirlah dan nanti pada 2022 masayarakat kita akan  terbebas dari Dolbon atau ngising sembarangan." Tandasnya.
 

 

 

Go to top