Rawan Bencana, Balai Besar BMKG Cek Kondisi Tanah di Kota Serang

Rawan Bencana, Balai Besar BMKG Cek Kondisi Tanah di Kota Serang
Detakbanten.com, Kota Serang - Balai Besar Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akan melakukan penelitian kondisi tanah di Kota Serang. Hal itu dilakukan  dengan tujuan mengukur sentivitas di Kota serang masuk daerah rawan bencana.
 
Kepala BMKG Stasiun Geofisika (Stageof) Tangerang Suwardi,mengatakan, penelitian itu bertujuan untuk mengukur sensitivitas di Kota Serang. Kemudian, kata dia, dari hasil analisa akan dilaporkan oleh pihaknya kepada Walikota Serang.
 
Ia menambahkan, dalam melakukan penelitian itu,  BMKG akan memasang alat deteksi gempa, untuk mengukur kondisi tanah di Kota Serang.
 
"Kalau Klimatologisnya. Ya saat ini sudah masuk musim penghujan, apabila intensitasnya tinggi maka yang harus diwaspadai terjadinya banjir, dan tanah longsor di daerah perbukita," ujarnya. usai kunjungan di Kantor Pemkot Serang, Selasa (14/1/2020).
 
Ia mengungkapkan, musim penghujan diprediksi akan sampai pada bulan akhir Februari. "Jadi pada Maret kesana, akan sedikit berkurang ketimbang Januari, dan Februari ini," ucapnya.
 
 
Sementara itu, Walikota Serang Syafrudin menjelaskan, dari penelitian yang dilakukan oleh BMKG dijadwalkan akan memakan waktu selama satu bulan setengah, dari bulan Februari sampai dengan Maret.
 
Dikatakan Syafrudin, penelitian itu bertujuan untuk melihat kondisi tanah yang ada di Kota Serang. Sebab menurut BMKG, Kota Serang masuk zonasi daerah yang rawan bencana.
 
"Tahun kemarin di Kota Serang ini ada kejadian bencana longsor di daerah Taktakan. Dalam hal ini tentunya kami menyambut baik apa yang akan dilakukan BMKG," jelasnya.
 
 
Syafrudin memandang, hasil penelitian yang dilakukan, nantinya akan sangat bermanfaat untuk referensi pembangunan Kota Serang. "Nanti jangan sampai daerah yang rawan bencana kita bangun," ungkapnya.
 
Tahun ini, kata Syafrudin, Pemkot Serang akan menggelontorkan dana lebih Rp 4 miliar, untuk pembenahan tempat pembuangan akhir sampah (TPAS) Cilowong. Anggaran itu guna mengantisipasi bencana longsor kembali terjadi.
 
"Insya Allah pada bulan maret setelah musim hujan selesai, ini akan kita realisasikan. Untuk teknis, nanti akan dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup," ungkapnya.
 
Syafrudin berharap, Kota Serang akan terbebas dari bencana banjir dan longsor. Kondisi di Ibu Kota Provinsi Banten ini pun diharapkan akan tetap seperti diawal tahun. Sebab, beberapa titik yang biasanya rawan banjir, saat ini tidak terjadi.
 
"Di kota Serang Selain Banjir dan longsor, dan khususnya di Kasemen sebagai daerah pantai, itu rawan banjir rob dan pergeseran tanah," pungkasnya.

 

 

Go to top