Print this page

Belum Ada Perbaikan Maksimal, Bencana Longsor Mengancam TPSA Cilowong

Belum Ada Perbaikan Maksimal, Bencana Longsor Mengancam TPSA Cilowong
detakbanten.com, SERANH - Pasca satu tahun longsor kemarin belum ada perbaikan yang maksimal, bencana longsor mengancam Tempat pemerosesan Sampah Akhir (TPSA) cilowong, kecamatan taktakan, kota serang banten di musim penghujan kini.
 
Pemerintah provinsi banten dan pemkab serang yang juga menyumbang ratusan kubik sampah ke TPSA Cilowong ini pun tinggal diam seolah tidak peduli dengan ancaman tersebut, padahal akibat longsor yang terjadi beberapa waktu lalu sudah merenggut nyawa penduduk sekitar.
 
Menurut Kepala Dinas (Kadis) Lingkungan hidup kota serang ipiyanto menjelaskan, ancaman longsor ini untuk kondisi tebing jalan taktakan gunung sari, bahkan ancaman longsor juga menyasar terhadap akses jalan menuju shelter b. dimana shelter b ini diperuntukan untuk membuang sampah baru dari kota serang, pemkab serang dan pemprov banten.
 
"Akan tetapi di musim penghujan ini, akses jalan menuju shelter b tersebut tidak bisa dilalui alat berat dan truk karena jalan dibuat diatas tumpukan sampah." Ungkapnya selasa,10/12/2019.
 
ipiyanto menerangkan, pengelola TPSA Cilowong dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Serang pun memanfaatkan shelter c untuk membuang sampah dari tiga daerah tersebut, akan tetapi shelter c tidak bisa digunakan dalam waktu yang panjang, karena jika terus–terusan menjadi pembungan sampah baru maka akan menyebabkan longsor, dan TPSA cilowong tidak tertata dengan rapi.
 
" Dinas lingkungan hidup kota serang sendiri tidak bisa berbuat banyak karena apbd kota serang yang terbatas, seharsunya akses jalan menuju shelter b dibeton dengan biaya milyaran rupiah, pihak dinas lingkungan hidup kota serang sendiri mengharapkan bantuan keuangan dari pemprov banten untuk membangun akses jalan meunju shleter b dan a , dan membuat beronjong ditebing jalan taktakan gunung sari untuk mencegah terjadinya longsor." Terangnya. 
 
Sementara itu, Kasubag TU Pengolahan sampah cilowong, Mualimin menambahkan, pada perencanaan ded etsimasi anggaran yang dibutuhkan untuk membangun jalan akses jalan di TPSA Cilowong berkisar 5,2 milyar dan beronjong tebing untuk pencegah longsor 3,5 milyar. akan tetapi pemerintah kota serang di murni hanya bisa menngaggarkan di apbd murni tahun 2020 kurang dari 250  juta rupiah untuk membangun akses jalan sepanjang 25 meter, dari total 315 meter akses jalan. 
 
"Belum lagi area di tpas cilowong harus dipaku bumi untuk mencegah terjadinya longsor, namun anggaran tersebut nampaknya masih jauh dari harapan."Tambahnya.
 
Saat ini, lanjut Mualimin, baik pengelola TPSA Cilowong dan Dinas Lingkungan Hidup Kota Serang kini tidak bisa berbuat banyak untuk perbaikan perbaikan di tpas cilowong yang menjadi jantung pembuangan sampah untuk penduduk di kabupaten serang, pemprov banten dan penduduk di kota serang. 
 
"Pemerintah Provinsi Banten dan Pemkab Serang pun kini dituntut untuk perduli dengan keberlangsungan tpas cilowong sebagai tempat pembuangan sampah mereka."tandasnya.