Print this page

Ratusan Warga Cisauk Minta Pemilik Tanah Di Kampung Cikoleang Tidak Menutup Jalan Alternatif

Ratusan Warga Cisauk Minta Pemilik Tanah Di Kampung Cikoleang Tidak Menutup Jalan Alternatif

detakbanten.com CISAUK -- Ratusan warga Desa Suradita Kecamatan Cisauk Kabupaten Tangerang terancam kehilangan mata pencahariannya akibat adanya wacana penutupan jalan alternatif di samping portal yang dipasang di Kampung Cikoleang Desa Sukamulya Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor.

Portal yang dipasang oleh Dishub Kabupaten Bogor pada tahun 2010 lalu di lima titik wilayah perbatasan Kabupaten Bogor - Tangerang yang tersisa hanya satu titk yakni di Kampung Cikoleang Desa Sukamulya Kecamatan Rumpin yang langsung berbatasan dengan Desa Suradita Kecamatan Cisauk Kabupaten Tangerang.

Pemkab Bogor pada tahun 2010 mengeluarkan surat keputusan Bupati dan surat keputusan tersebut kemudian direvisi pada tahun 2012 dengan nomor 551.34/303/kpts/per.UU/2012 yang isinya penetapan titik lokasi pemasangan portal di kecamatan Rumpin. Didalam surat tersebut mobil jenis truk sumbu 3 dilarang melintas dari Kabupaten Tangerang Ke Kabupaten Bogor begitu juga sebaliknya, keputusan bupati Bogor tersebut dikeluarkan, karena selama ini truk bersumbu tiga merusak jalan dan rawan terjadinya kecelakaan lalu lintas. Namun bagi truk sumbu dua diperbolehkan melintas.

Warga Desa Suradita Kecamatan Cisauk Mardani mengatakan, sejak Pemkab Bogor memutuskan menutup portal pada tahun 2010 lalu, memang secara langsung berdampak terjadap ekonomi warga di Cisauk yang saat ini mengandalkan jualan bahan bangunan berupa batu kali, pasir dan splite, awalnya memang truk besar bersumbu tiga bisa melintas dan mengirim bahan ke lapak - lapak di wilayah Cisauk. Meski truk bersumbu dua diperbolehkan melintas namun karena portal yang dipasang pemkab Bogor terlalu rendah, sehingga truk bersumbu dua terpaksa harus melintas ke tanah kosong yang dijadikan jalan alternatif sopir agar bisa melintas.

" Kami warga Cisauk mendukung keputusan surat Bupati Bogor, namun jika pemilik tanah disamping portal menutup tanahnya, secara otomatis akan berdampak terhadap ekonomi warga" terang Mardani.

Mardani berharap agar pemilik tanah yang saat ini digunakan jalan alternatif sopir untuk melintas bisa memiliki hati nurani, karena jika tanah tersebut ditutup atau dipagar, maka secara otomatis portal yang terpasang akan dibuka paksa dan diseruduk truk besar dan ujung-ujungnya mobil besar bersumbu tiga akan secara bebas memasuki wilayah Bogor dan juga masuk wilayah Kabupaten Tangerang, sehingga akan kembali merusak jalan.

" Di Desa Suradita jumlah pemilik lapak pasir jumlahnya sekitar 34 lapak dengan mempekerjakan sekitar 700 0rang, jika pemilik lahan di samping portal menutupnya, maka ribuan warga desa Suraditabakan kehilangan mata pencahariannya" tandasnya.

Sementara Najib tokoh pemuda Kampung Cikoleang Desa Sukamulya Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor mengatakan, dirinya mendukung keputusan bupati Bogor, dukungan tersebut dibuktikan dengan masih tersisanya portal tersebut dan dijaga oleh warga selama 24 jam.

" Kami meminta agar pemilik tanah yang berada di samping portal Kampung Cikoleang untuk mengizinkan truk sumbu dua melintas ke lahan kosong milik warga Suradita, dan alhamdulillah sampai saat ini pemilik lahan masih legowo dan mengizinkannya karena melihat dari sisi kemanusiaannya" tandasnya.

Sementara Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bambang Mardi Sentosa mengatakan, pemasangan portal yang dilakukan di wilayah Kampung Cikoleang Desa Suradita Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor sangat efektif karena truk bersumbu tiga tidak bisa melintas ke Kabupaten Tangerang, Dia mendukung agar keputusan bupati Bogor tersebut diperkuat dan dijaga oleh petugas dinas terkait.

" Dari total lima portal yang dipasang oleh Dishub Kabupaten Bogor di daerah perbatasan, yang tersisa hanya satu di Cikoleang Desa Sukamulya Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor , karena warga Kampung aktif membantu Dishub Kabupaten Bogor menjaga selama 24 jam , kalau tidak dijaga, pasti akses jalan Cisauk Kabupaten Tangerang akan menjadi hancur" tandasnya.