Tak Berizin Dan Dianggap Liar, Pol PP Serang Tertibkan Kios PKL Stadion Maulana Yusuf

Tak Berizin Dan Dianggap Liar, Pol PP Serang Tertibkan Kios PKL Stadion Maulana Yusuf
detakbanten.com SERANG--Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Serang, akhirnya menertibkan 300 kios yang berdiri disekitar Stadion Maulana Yusuf, Serang. Sedikitnya 60 personil Pol PP dibantu aparat gabungan TNI/Polri, diterjunkan dalam operasi penertiban kios-kios tersebut.
Ditertibankannya kios-kios di sekitar stadion, bertujuan untuk mengembalikan fungsi stadion sebagai sarana olahraga serta sebagai ruang terbuka hijau bagi masyarakat Kota Serang.
Kepala Seksi Operasional Pol PP Kota Serang Saeful Anwar mengatakan, walaupun ada penolakan dari pemilik saat kiosnya ditertibkan petugas yang dibantu aparat gabungan, namun semua berjalan lancar tanpa ada kendala.
"Alhmdulillah tidak ada perlawanan, walaupun tadi ada pedagang yang menolak, namun semua berjalan lancar dan aman," ungkap Saeful di lokasi, Rabu (02/01/2019).
Dia bilang, sebelum kios-kios di sekitaran Stadion Maulana Yusuf ditertibkan, pihaknya telah memberikan surat edaran kepada pemilik kios.
"Sebelumnya kita telah berikan surat edaran dan telah di terima. Kita lakukan ini sesuai dengan fungsi Pol PP dalam menjaga ketertiban, karena bangunan dan warung-warung ini tidak berizin dan kita anggap liar. Selanjutnya kita lakukan patroli pengawasan agar tidak ada lagi bangun liar disini," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pasar pada Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kota Serang, Joni Manahan menjelaskan bahwa untuk program relokasi, para pedagang sudah lama disiapkan dan sebenanya tidak ada kendala.
"Kita telah lakukan sosialisasi kepada PKL ini sejak jauh jauh hari, tinggal sekarang mereka mau pindah atau tidak. Sebenarnya, untuk penanganan masalah PKL ini tidak ditemui kesulitan," katanya seraya menjelaskan bila yang ditempati PKL merupakan lahan milik Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Serang.
Sebenarnya, Joni bilang, selama ini Pemkot Serang bukan tidak tegas dalam upaya menertibkan PKL. Banyak faktor lain dalam merelokasi para pedagang nantinya bakal kemana.
"Karena lahan pemkot inikan kurang, yang kita punya pasar Kepandean. Sedangkan pedagangnya disana ribuan," jelasnya.
Joni sebutkan, untuk relokasi pedagang yang berada di Kepandean itu, saat ini luasnya sekitar 3000 meter. Jika dihitung dari PKL yang ada, ia meyakini PKL akan bisa tertampung semua.
"Pokoknya bisa lah tertampung, yang penting PKL harus mau diatur, jangan semaunya sendiri. Nanti sarana dan prasarana sudah kita siapkan. Dan sistemnya nanti, untuk penggunaan kios relokasi yang ada di pasar Kepandean  untuk setengah tahun kedepan kita gratiskan dulu. Paling hanya bayar uang kebersihan dan retribusinya saja," bebernya.
Ahmad Swardi, salahsatu pedagang di Stadion Maulana Yusuf yang kios nya terkena gusur itupun setuju dengan dilakukannya penertiban oleh Pol PP Kota Serang. Meski begitu, Ahmad Swardi meminta agar setelah ditertibkan, PKL tidak ada yg di sia-siakan.
"Saya setuju dengan ditertibkannya kios-kios disini, namun saya minta jangan sampai ada pegagang disini disia siakan. Karna ini merupakan mata pencarian kami untuk menafkahi anak istri," ungkapnya.
Diakui Ahmad Swardi, sampai saat ini dirinya belum mengambil kios relokasi yang disiapkan di pasar Kepandean. Namun setelah ada pembongkaran ini, ia mengatakan  segera melakukan pengambilan kios.
"Insya allah nanti saya akan ngambil. Namun bagaimana nanti situasi disana, ramai atau tidak, jalan atau tidak. Sebab disana ada banyak prostitusi," terangnya.
Sebab menurutnya, walaupun dirinya harus mengeluarkan uang sebesar Rp,6 juta tiap bulan untuk bayar kios di stadion, namun hal itu sebanding dengan pendapatan yang dia dapat tiap bulannya. Bahkan, Ahmad Swardi sebutkan bila dilokasi baru yang akan ditempati pedagang, diketahui terdapat tempat prostitusi. Ia pun menolak jika dirinya dalam menjalankan usaha dijadikan satu dengan tempat prostitusi.
"Disini sewaannya satu kios 6 juta pertahun, yang lain juga. Namun nilainya variatif. Ada yang 5 juta, dan kita setor ke seseorang yang mengelola disini. Tapi disini ramai, makanya kalau saya bagaimana nanti pengurus disana. Apakah ramai atau tidak. Atau nanti akan disatukan dengan prostitusi atau bagaimana. Karena disanakan ada tempat pristitusinya. Namun jika nanti disatukan, saya akan pindah dan saya akan lakukan demo," tandasnya.

 

 

Go to top