Print this page

Zaki Launcing Buku Koperasi Syari'ah Pembiayaan Mikro Sanisasi Tata Air

Zaki Launcing Buku Koperasi Syari'ah Pembiayaan Mikro Sanisasi Tata Air

detakbanten.com KELAPADUA -- Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar melaunching buku koperasi Syaria'ah dalam pembiayaan mikro tata air dan sanitasi selama lima tahun. Pada Jumat (19/10).



Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (BMI), merupakan salah satu koperasi yang dinilai peduli dalam melaksanakan program sanitasi bagi kesehatan masyarakat. Selain melauncing buku, Zaki juga didapuk sebagai keynote diacara
Forum Inspirasi air dan sanitasi di Hotel Ibis,Gadingserpong, Kelapadua, Jumat (19/10).

Presiden Koprasi syariah BMI Kamaruddin Batubara mengatakan, hingga kini pihaknya terus menyediakan skim pembiayaan mikro tata air dan mikro tata sanitasi bagi 139 ribu anggotanya di Provinsi Banten. Ini bermula dari rendahnya akses air bersih dan sanitasi.

"Dengan meluncurkan skim pembiayaan air dan sanitasi, kami ingin berkontribusi dalam pencapaian akses universal air bersih dan sanitasi. ," terangnya.

Dalam memenuhi pembiayaan ini , Kopsyah BMI memiliki sejumlah kriteria. Seperti air bersih, harus memenuhi unsur 4K. Yakni kuantitas, kualitas dan kontinuitas dan keterjangkauan. Sementara untuk sanitasi harus ada dua komponen yakni pengelolaan air limbah dan persampahan kota.

"Inovasi pembiayaan skim kami pertama kalinya yang dilakukan di Indonesia oleh BMI. Ini merupakan keberpihakan yang nyata terhadap masyarakat akar rumput," terang pria berdarah Mandailing, Sumatera Utara itu.

Sementara Bupati A Zaki Iskandar mengatakan, pemenuhan sanitasi dan air bersih menjadi salah satu fokus RPJMD 2013-2018. Baik itu sanitasi masyarakat hingga ke sekolah-sekolah. Hingga kini, tongkat estafet tersebut terus berlanjut sebagai prioritas Tangerang Gemilang. "Pemenuhan sanitasi dan air bersih tidak sekadar pemenuhan sarana dan prasarana saja, melainkan menyiapkan generasi yang paham kepentingan kesehatan diri dan lingkungan," terangnya.

Seperti sanitasi sekolah (sanisek), dimana seluruh SD dan SMP negeri kita memilliki sanitasi. Ini didorong oleh kejadian luar biasa peristiwa diare di Kecamatan Sepatan, beberapa tahun silam. Sampai akhirnya, program ini menjadi fokus Pemkab Tangerang. "Kita ingin merubah pola hidup masyarakat selain sehat namun juga bermartabat, sejalan dengan Kopsyah BMI," tandasnya.