Soal Ambulance, Muspika Kecamatan Gunung Kaler Mediasi Kedua Belah Pihak

Soal Ambulance, Muspika Kecamatan Gunung Kaler Mediasi Kedua Belah Pihak

detakbanten.com GUNUNG KALER - Muspika Kecamatan Gunung Kaler panggil keluarga pasien dengan kepala puskesmas untuk menyelesaikan persoalan warga soal penolakan peminjaman ambulans Puskesmas Gunung Kaler, Kabupaten Tangerang.

Dalam penemuan tersebut hadir Camat kresek Tibi , Kapolsek Kresek AKP Suseno dan dr Tuti selaku Kepala Puskesmas Gunung Kaler.

Dalam pertemuan yang berlangsung selama satu jam tersebut, kedua belah pihak mengklarifikasi soal peminjaman mobil ambulance untuk membawa pasien atas nama Sarwinah (65) warga Desa Kedung Kecamatan Gunung Kaler, dokter Tuti dalam keterangannya menceritakan soal kesalahpahaman antara keluarga pasien dengan salah seorang bidan jaga atas nama Rere.

Menurut Tuti persoalan yang terjadi pada dasarnya adalah kesalahpahaman antara keluarga pasien dengan pihak puskesmas, pada dasarnya puskesmas tidak melarang ambulance dipakai untuk masyarakat, namun karena keadaan keluarga pasien panik, akhirnya timbul persoalan yang mengakibatkan kesalahpahaman.

"Kami meminta agar keluarga pasien jika ada masalah jangan langsung diviralkan di media sosial, karena setelah duduk bersama ternyata ada kesalahpahaman," terang Tuti, Selasa (13/2/2018).

Menurutnya bisa saja Puskesmas dengan adanya penyebaran informasi lewat medsos facebook, ini akan menjadi pintu masuk bagi Puskesmas untuk melakukan upaya hukum, namun itu tidak dilakukan karena pihaknya lebih mengedepankan musyawarah.

"Alhamdulillah pada pertemuan yang di fasilitasi Camat Gunung Kaler beserta Kapolsek Kresek berjalan lancar, dan kami juga saling memaafkan karena manusia tidak sempurna," ucapnya.

Sementara, pihak pasien yang diwakili Saadullah berharap agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali, dirinya menyayangkan perlakuan yang tidak simpatik dari puskesmas, dan dia juga meminta maaf kepada pihak puskesmas atas emosional pada saat meminjam ambulance, karena dia bersama keluarga lainnya panik melihat kondisi pasien yang mengalami sakit parah.

"Persoalan ini sudah diselesaikan dengan musyawarah kekeluargaan dan tidak ada saling menuntut, mudah - mudahan kedepan tidak akan terjadi seperti ini lagi, anggap aja ini sebagai pembelajaran bagi semuanya," terang Saadullah.

Sementara Camat Gunung Kaler Tibi berharap agar kedua belah pihak bisa saling menjaga emosional, karena segala sesuatu permasalahan ada penyelesaian, dirinya selaku camat berkewajiban melakukan pembinaan agar kedua belah pihak bisa sama - sama saling menyadari.

"Kami beserta Kapolsek Kresek disini berharap agar keluarga pasien bisa menyadari dan pihak Puskesmas juga harus bisa berinstrospeksi, tentunya sebagai manusia banyak memiliki kekurangan, kami berharap semua bisa menyadari dan memaafkan," tandasnya.

 

 

Go to top