Dalam aksinya, mahasiswa menuntut untuk mencabut SK no. 011/k/stisip-yupp/III/2017 tentang biaya perubahan perkuliahan dan Surat edaran no. 01 tahun 2017 tentang ketentuan jam kegiatan mahasiswa, pemakaian lapangan dan sarana parkir.

Pasalnya, kebijakan yang buat manajemen kampus dirasa memberatkan para mahasiswa. Dengan bermodal spanduk, toa dan selembaran kertas, para mahasiswa ini menyampaikan aspirasinya saling bergantian.

Humas aksi, Rosyid, mengatakan bahwa aksi tersebut merupakan luapan kekecewaan mahasiswa atas kebijakan kenaikan biaya perkuliahan yang sangat memberatkan mahasiswa. "Ini jelas tak bisa kami terima," tegas Rosyid kepada awak media, Rabu (3/5/2017) malam.

Rosyid menyebutkan, bahwa terdapat tiga tuntutan dalam aksi tersebut. Yakni meminta dilibatkan mahasiswa dalam setiap kebijakan kampus. Kemudian meminta dicabutnya SK No. 011/k/stisip-yupp/III/2017 tentang biaya perubahan perkuliahan. Tuntutan ketiga adalah mencabut surat edaran no. 01 tahun 2017 tentang ketentuan jam kegiatan mahasiswa, pemakaian lapangan dan sarana parkir.

"Selama ini kami tidak pernah tahu dan di libatkan dalam pembuatan kebijakan tersebut. Kami hanya tau ketika SK tersebut sudah di edarkan kepada mahasiswa," jelas Rosyid.

Diketahui sempat terjadi adu mulut antar mahasiwa dan satpam akibat pintu pagar digembok pakai rantai.