Hal tersebut dilakukan H Nimar karena dirinya mengklaim bahwa sekolah tersebut berdiri diatas tanah miliknya,bahkan akses jalan menuju sekolah SMPN 10 ,dari mulai Pom bensin pinggir jalan sampai dengan depan pagar sekolah merupakan tanah miliknya.

"Ya, jalan menuju sekolah itu saya yang bikin dulunya, saya juga yang modalin dari pom bensin sampai depan sekolah, sekolah ini juga dulunya milik saya," tutur H Nimar saat ditemui oleh pihak kepolisian dirumahnya.

Tidak hanya itu, H Nimar merasa kesal dengan pihak sekolah lantaran banyak anak-anak yang dititipkan pada dirinya untuk bersekolah di SMPN 10 Cipondoh Kota Tangerang tersebut banyak yang belum masuk di sekolah itu.

"Kasian kan, mereka belum pada masuk. Makanya saya gembok tadi pagi," katanya.

Kejadian penggembokan pager sekolah itu sangatlah disesali oleh pihak sekolah SMPN 10, karena dengan menggembok pager sekolah yang menjadi korban adalah siswa/siswi sekolah tersebut.

"Jelas kita sesali, karena kita tidak bisa masuk kedalem sekolah ,dengan terpaksa kita membobol tembok samping agar murid-murid bisa masuk sehingga kegiatan belajar mengajar (KBM) tetap berjalan dengan baik," ujar kepala sekolah SMPN 10 Yuyun Suyana.

Pihak sekolah juga sudah meminta kepada H Nimar untuk membukakan gembok pagar sekolah tersebut dengan di mediasi oleh pihak kepolisian dari polsek cipondoh,namun hal tersebut tidak diindahkan,sehingga dengan terpaksa pagar dibuka paksa dengan alat bantu gerindra.